(IslamToday ID) – Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah menyatakan bahwa Operasi Badai Al-Aqsa atau Banjir Al-Aqsa telah membuat rezim zionis Israel berada “di ambang kepunahan”.
Di samping itu, operasi yang dilakukan oleh Hamas itu membuat proyek Zionis di wilayah Palestina terkena pukulan telak dan tak bisa diperbaiki lagi.
Dikutip dari Press TV, dia menyebut apa yang terjadi di Palestina, Timur Tengah, dan dunia ialah banjir dalam arti sebenarnya.
Kata dia, tidak ada seorang pun di wilayah pendudukan Israel yang berbicara lagi tentang “proyek Israel raya”.
Nasrallah berujar hal itu merupakan salah satu pencapai dalam operasi Hamas tanggal 7 Oktober 2023 silam.
Dia turut menyinggung operasi anti-Israel di Lebanon dan Gaza yang memaksa penarikan mundur Israel dari Lebanon selatan dan Gaza pada tahun 2000-an.
Pemimpin Hizbullah itu memuji keberanian dan kreativitas perjuangan Palestina.
Selain itu, dia turut memuji operasi anti-Israel yang dilakukan oleh kelompok perlawanan di Yaman, Irak, dan Lebanon.
Menurut dia, kelompok itu telah bersikap gigih meski mendapat ancaman dan tekanan.
Kelompok perlawanan Irak terus melawan AS
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Gerakan Al-Nujuba Irak, Sheikh Akram Al-Kabbi, berujar bahwa perlawanan Irak adalah unsur penting dalam Poros Perlawanan.
Kata Al-Kabbi, Nujaba telah berhasil menyerang pangkalan-pangkalan militer Israel di Dataran Tinggi Golan dan target penting di dekat Laut Mati, Ashdod, Haifa, dan Pelabuhan Eilat.
Menurutnya, Poros Perlawanan juga berhasil menantang hegemoni Amerika Serikat (AS) meski dengan kekuatan yang terbatas.
Kaabi menuding AS dan Israel menargetkan wanita dan anak-anak di Gaza dengan semua jenis bom. Namun, hal itu tak mampu membuat mereka bertekuk lutut.
Dia mengatakan kelompok perlawanan Irak tidak akan mengabaikan peran AS yang menjadi pendukung utama rezim Israel.
Kelompok itu, kata dia, akan terus melawan pendudukan AS di Irak.[sya]