(IslamToday ID) – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menegaskan bahwa hubungan ekonomi negaranya dengan Rusia tidak terkait dengan perang di Ukraina.
Dia menambahkan bahwa China berkomitmen untuk memainkan peran konstruktif dalam mendorong gencatan senjata dan penyelesaian konflik melalui jalur politik.
“Hubungan China-Rusia tidak boleh diserang atau dirusak, hak serta kepentingan China dan perusahaan China tidak boleh dirugikan,” kata Mao Ning dalam jumpa pers di Beijing pada Selasa (9/4/2024).
Dia menyatakan hal itu untuk menanggapi pernyataan Menteri Keuangan AS Janet Yellen saat bertemu Wakil Perdana Menteri China He Lifeng di Guangzhou.
Yellen meminta perusahaan-perusahaan China agar tidak mendukung perang Rusia di Ukraina, termasuk dukungan bagi industri pertahanan Rusia.
Dia memperingatkan akan adanya “konsekuensi yang signifikan” bila ada dukungan bagi perang Rusia di Ukraina.
“Dapat saya katakan bahwa kerja sama antara China dan Rusia tidak boleh tunduk pada campur tangan atau pembatasan pihak asing,” kata Mao Ning.
Dia menyebut China akan terus mendorong perundingan damai dengan caranya sendiri, menjaga komunikasi dengan Rusia, Ukraina, dan pihak-pihak lain, serta mewujudkan penyelesaian konflik melalui jalur politik sesegera mungkin.
China bukanlah pihak yang menciptakan krisis Ukraina dan juga bukan salah satu pihak di dalamnya, kata Mao Ning.
“Kami tidak pernah dan tidak akan pernah mencari keuntungan dari krisis tersebut,” katanya.
Dia menambahkan bahwa China juga melakukan hubungan dagang sesuai hukum sehingga negara-negara lain tidak boleh merusak hubungan China-Rusia, apalagi menuding China telah memicu konfrontasi blok.[sya]