(IslamToday ID) – Amerika Serikat membatasi perdagangan dengan lima perusahaan yang memproduksi dan mendapatkan drone yang digunakan Rusia di Ukraina juga oleh Houthi dalam serangan pengiriman di Laut Merah.
Perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari Rusia dan Tiongkok. Termasuk di antaranya 11 perusahaan yang ditambahkan ke daftar entitas Departemen Perdagangan
Departemen Perdagangan menambahkan entitas Tiongkok, Jiangxi Xintuo Enterprise Co, sebagai pendukung militer Rusia melalui pengadaan, pengembangan, dan proliferasi drone Rusia.
Sementara Shenzhen Jiasibo Technology Co dari Tiongkok disebut-sebut sebagai bagian dari jaringan pengadaan komponen luar angkasa, termasuk aplikasi drone, untuk sebuah perusahaan pesawat terbang di Iran.
Tiga entitas Rusia yakni Aerosila JSC SPE, Delta-Aero LLC, dan JSC ODK-Star juga ditambahkan untuk menjadi bagian dari jaringan.
“Komponen-komponen ini digunakan untuk mengembangkan dan memproduksi UAV (kendaraan udara tak berawak) seri Shahed yang telah digunakan oleh Iran untuk menyerang kapal tanker minyak di Timur Tengah dan oleh Rusia di Ukraina,” kata pemberitahuan Federal Register, mengacu pada kendaraan udara tak berawak, seperti dikutip dari CNA, Kamis (11/4/2024).
Perusahaan-perusahaan yang ditambahkan ke daftar entitas AS adalah Perusahaan yang dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional atau kebijakan luar negeri AS.
Yang artinya pemasok harus mendapatkan izin sebelum mengirimkan barang ke entitas yang ada dalam daftar dengan kemungkinan besar ditolak sangat besar.
Seperti diketahui, Rusia telah meningkatkan serangan drone dan rudalnya terhadap fasilitas energi Ukraina dalam beberapa pekan terakhir yang menyebabkan kerusakan signifikan dan mengancam terulangnya pemadaman listrik yang dialami pada tahun pertama setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022. [ran]