(IslamToday ID) – Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada Minggu (21/4) mengkritik eras kemitraan pertahanan trilateral AUKUS antara Amerika Serikat (AS), Inggris dan Australia, dengan mengatakan wilayah Pasifik seharusnya tidak menjadi arena kompetisi kekuatan besar.
Dalam konferensi pers bersama dengan Menlu Papua Nugini Justin Tkatchenko, Wang mengungkapkan keprihatinan atas perjanjian AUKUS saat mengunjungi Papua Nugini, menurut keterangan Kementerian Luar Negeri China.
Dia menekankan bahwa wilayah Pasifik “seharusnya tidak menjadi arena bermain kekuatan besar”, serta menyuarakan keberatannya terhadap AS, Inggris, dan Australia yang memperkenalkan pengembangan kapal selam nuklir di wilayah tersebut.
Wang bersikeras tindakan itu melanggar tujuan Perjanjian Rarotonga, nama yang kerap dipakai untuk Perjanjian Zona Bebas Nuklir Pasifik Selatan tahun 1985.
Wang mengulangi pendirian China terhadap konfrontasi antar blok di wilayah itu, menyoroti bahwa pendekatan semacam itu tidak sejalan dengan dengan kebutuhan dan tren sejarah perkembangan negara-negara Pasifik.
Dia menekankan pula akan komitmen China atas “kerja sama Selatan-Selatan” yang berdasarkan solidaritas antar negara-negara berkembang dan bukan karena adanya kepentingan geopolitik atau agenda tertentu.[sya]