(IslamToday ID) – Front Populer Pembebasan Palestina (PFLP) mengatakan akan mentargetkan Inggris dan negara-negara lain apabila mengerahkan pasukannya di daratan atau pantai Jalur Gaza.
Kelompok tersebut juga mengatakan bahwa diizinkannya pengerahan pasukan Inggris untuk membantu pengiriman bantuan melalui koridor laut yang baru hanya sebagai sebuah strategi untuk melindungi Israel.
“[Ini] adalah pembenaran untuk kehadiran permanen pasukan militer di lapangan untuk tujuan penjajahan yang jahat dan untuk melindungi keamanan entitas Zionis,” kata PFLP seperti dikutip dari Middle East Eye, Senin (29/4/2024).
Menurut mereka hanya gencatan senjata dan menghentikan perang yang mampu membantu rakyat Palestina untuk keluar dari penderitaan.
“Siapa pun yang ingin memberikan bantuan kepada rakyat Palestina harus menekan untuk menghentikan agresi, mematahkan pengepungan, dan membawa bantuan melalui penyeberangan resmi di Jalur Gaza dan di bawah manajemen dan pengawasan Palestina,” lanjutnya.
Pernyataan tersebut dilontarkan usai BBC melaporkan pada hari Sabtu bahwa pasukan Inggris dapat dikerahkan di Gaza untuk membantu pengiriman bantuan melalui dermaga sementara di daerah kantong yang dibangun oleh Amerika Serikat.
Senada dengan PFLP, Kelompok Marxis-Leninis juga mengatakan dalam sebuah pernyataan di Telegram bahwa pasukan Inggris akan diperlakukan sebagai pasukan pendudukan dan akan menjadi target yang sah untuk perlawanan.
“Rakyat kami tidak akan melupakan kejahatan besar yang dilakukan oleh Inggris terhadap rakyat Palestina, dengan kontribusinya yang besar dalam pembentukan entitas Zionis, setelah mengeluarkan Deklarasi Balfour yang naas, dan kelanjutannya hingga hari ini dalam mendukung pendudukan dan kejahatannya,” demikian bunyi pernyataan tersebut, merujuk pada pernyataan yang dikeluarkan pada tahun 1917 oleh pemerintah Inggris.
Sebagai informasi, pertempuran saat ini di Gaza dimulai pada tanggal 7 Oktober setelah serangan di Israel selatan oleh Hamas yang mengakibatkan kematian sekitar 1.170 orang di Israel.
Menurut kementerian kesehatan Gaza, Israel telah menewaskan sedikitnya 34.454 orang di daerah kantong tersebut, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. Israel memperkirakan bahwa 129 sandera yang ditangkap pada tanggal 7 Oktober masih berada di Gaza, termasuk 34 orang yang menurut militer telah tewas.
Sayap militer PFLP, yang didirikan oleh kelompok sayap kiri pada tahun 1967 sendiri diketahui telah melakukan serangan sporadis sejak 7 Oktober sebagai pembalasan atas serangan Israel ke Gaza.
Para tokoh Israel juga menuduh para pendukung PFLP di Gaza ikut serta dalam serangan 7 Oktober. [ran]