(IslamToday ID) – Konflik di Ukraina telah menjadi berkah bagi kontraktor pertahanan besar Amerika Serikat (AS), hinge bisa mengangkat harga saham mereka dan meningkatkan keuntungan.
Sebelum menerima paket bantuan terbaru senilai $61 miliar, Kongres AS telah menyetujui empat undang-undang pengeluaran Ukraina senilai total $113 sejak konflik dimulai pada Februari 2022.
Sebagian besar dari anggaran total, atau $61,8 miliar (54,7%), dialokasikan ke Departemen Pertahanan AS yang memberikan kontrak baru kepada kontraktor utamanya.
Meskipun besar, jumlah tersebut masih jauh di bawah anggaran Pentagon yang mendekati triliunan dolar, yang menyumbang sekitar 40% dari pengeluaran militer global, menurut laporan Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) tahun 2023.
Lockheed Martin, RTX (sebelumnya Raytheon), Boeing, Northrop Grumman, dan General Dynamics, kontraktor pertahanan besar Amerika, telah siap mendapy dampak positif sebelum operasi militer Rusia dimulai.
Pada Januari 2022, para CEO dari perusahaan-perusahaan ini melihat ketegangan global sebagai peluang bisnis.
CEO Raytheon Greg Hayes menyatakan bahwa ketegangan di Ukraina dan Asia Pasifik menciptakan “peluang untuk penjualan internasional.” CEO Lockheed James Taiclet memperkirakan anggaran pertahanan AS akan terus tumbuh karena ketidakstabilan.
Menurut Quincy Institute for Responsible Statecraft, saham Lockheed Martin, RTX, Boeing, Northrop Grumman, dan General Dynamics meningkat 12,78% rata-rata antara Februari 2022 dan Februari 2023. Saham mereka bahkan mengungguli indeks S&P 500, NASDAQ, dan Dow Jones Industrial Average.
Saham Lockheed Martin saat ini bernilai $461,29 per tanggal 26 April, naik 12,71% sejak dimulainya konflik. Pendapatan perusahaan tahun lalu mencapai $69,6 miliar.
Saham General Dynamics naik 24,75%, menjadi $284,41 pada 26 April. Namun, penurunan sedikit diakibatkan oleh kerugian tank M1A1 Abrams yang disebabkan oleh Rusia. Saham RTX Corporation, produsen Stingers dan Patriots, naik 45,3% sejak Oktober.
Northrop Grumman dan Boeing juga melaporkan kenaikan saham masing-masing 17,28% dan 24,75%. Para kontraktor juga mendapat sorotan karena dituduh membebankan biaya yang lebih tinggi kepada Pentagon, menurut anggota parlemen Demokrat.
Senator Bernie Sanders menuduh RTX meningkatkan harga rudal Stinger hingga tujuh kali lipat sejak 1991, membuat Pentagon membayar lebih dari $400.000 per rudal.
CBS News melaporkan bahwa Pentagon membayar terlalu mahal untuk peralatan militer, sementara Departemen Pertahanan AS gagal lulus audit independen.
Keuntungan kontraktor juga dikritik karena sebagian besar kembali kepada politisi melalui kelompok pendukung produsen senjata.[sya]