(IslamToday ID) – Menteri kabinet perang Benny Gantz mengatakan pemerintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak akan memiliki hak untuk terus eksis apabila menolak pertukaran tahanan dan kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.
Dia mengatakan operasi ke Rafah memang penting, namun membebaskan tawanan yang disandera jauh lebih penting.
“Memasuki Rafah merupakan hal yang penting dalam perjuangan panjang melawan Hamas. Kembalinya para tawanan yang diculik, yang ditinggalkan oleh pemerintah 7.10, sangat mendesak dan jauh lebih penting,” tulisnya di X pada Senin (29/4/2024) seperti dikutip dari The Cradle, Selasa.
“Jika garis besar yang bertanggung jawab tercapai untuk kembalinya para korban penculikan dengan dukungan dari seluruh sistem keamanan, yang tidak melibatkan berakhirnya perang, dan para menteri yang memimpin pemerintahan 7.10 mencegahnya – pemerintah tidak akan memiliki hak untuk terus eksis dan memimpin kampanye,” lanjutnya.
Diketahui, Hamas bersikeras bahwa setiap kesepakatan harus mengakhiri perang secara permanen, sementara para pemimpin Israel, termasuk Gantz, menuntut gencatan senjata yang hanya bersifat sementara.
Dengan tujuan mereka ingin melanjutkan perang di Gaza, yang diduga untuk menghancurkan Hamas, setelah berhasil mengembalikan tawanan Israel yang ditahan oleh kelompok perlawanan Palestina tersebut.
Saat ini, negosiasi yang intens sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, dengan para negosiator Israel menggunakan ancaman serangan berskala besar ke Rafah sebagai pengaruh untuk menekan Hamas agar menerima kesepakatan yang tidak memenuhi tuntutan mereka.
Sebelumnya, negara-negara Barat dan kelompok-kelompok bantuan telah memperingatkan bahwa serangan darat Israel ke Gaza akan menimbulkan korban sipil yang besar.
Selain mengupayakan penghentian perang secara permanen, gerakan perlawanan juga mengupayakan penarikan pasukan Israel dari Gaza, pemulangan lebih dari satu juta pengungsi ke rumah-rumah mereka di Gaza utara, dan pembebasan sedikitnya ratusan orang Palestina yang ditawan di penjara-penjara Israel.
Sebagai informasi, Gantz merupakan seorang politisi oposisi liberal yang bergabung dengan kabinet perang darurat Netanyahu setelah pecahnya perang pada tanggal 7 Oktober silam. [ran]