(IslamToday ID) – Hamas sedang mempertimbangkan proposal baru untuk kesepakatan penyanderaan, yang diajukan oleh Mesir.
Dalam proposal tersebut mengharuskan Hamas melepaskan 33 sandera Israel sebagai imbalan atas gencatan senjata sementara di Jalur Gaza.
Mengutip Sputnik, Rabu (1/5/2024), proposal itu terdiri dua tahap yang baru disusun dengan bantuan Israel.
Tahap pertama, mencakup pembebasan 20 hingga 33 sandera selama beberapa minggu dengan imbalan jeda pertempuran dan pembebasan tahanan Palestina oleh Israel.
Dengan durasi gencatan senjata yang akan bergantung pada jumlah sandera-sandera dibebaskan.
Tahap kedua, Hamas diminta untuk menukar sandera yang tersisa, termasuk tentara Israel, dan jenazahnya dengan lebih banyak lagi tahanan Palestina.
Sementara menunggu tanggapan Hamas mengenai proposal perjanjian baru tersebut, delegasi pejabat intelijen, militer dan keamanan Israel akan melakukan perjalanan ke Kairo pada hari Selasa (30/4/2024).
Upaya gencatan senjata antara Hamas dan Israel sebelumnya sudah beberapa kali berlangsung. Pada tanggal 24 November, Qatar memediasi kesepakatan antara Israel dan Hamas mengenai gencatan senjata sementara dan pertukaran beberapa tahanan dan sandera, serta pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Gencatan senjata telah diperpanjang beberapa kali dan berakhir pada 1 Desember. Lebih dari 100 sandera diyakini masih ditahan oleh Hamas di Gaza.
Kemudian pada awal April, babak baru perundingan Israel-Hamas dimulai di ibu kota Mesir, Kairo. Proposal gencatan senjata yang dibuat pada perundingan tersebut mengatur pembebasan 40 sandera Israel dengan imbalan 900 tahanan Palestina sebagai bagian dari rencana tiga tahap yang diadopsi oleh mediator internasional.
Namun, Hamas menolak sebagian besar usulan tersebut, dan mengatakan bahwa mereka akan mengajukan rencananya sendiri untuk mengakhiri konflik secara permanen di wilayah tersebut.
Diketahui, pada tanggal 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dan melanggar perbatasan, menyerang lingkungan sipil dan pangkalan militer. Hampir 1.200 orang di Israel tewas dan sekitar 240 lainnya diculik dalam serangan itu. Israel pun melancarkan serangan balasan, memerintahkan blokade total terhadap Gaza, dan memulai serangan darat ke daerah kantong Palestina dengan tujuan untuk melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para sandera.
Lebih dari 34.400 orang telah terbunuh sejauh ini akibat serangan Israel di Jalur Gaza, menurut otoritas setempat. [ran]