(IslamToday ID) – Universitas Shiraz di Iran menawarkan beasiswa bagi para mahasiswa Amerika dan Eropa yang terancam dikeluarkan karena ikut serta dalam gelombang protes anti-perang dan pro-Palestina yang mengguncang universitas-universitas Barat.
“Para mahasiswa dan bahkan profesor yang telah dikeluarkan atau terancam dikeluarkan dapat melanjutkan studi mereka di Universitas Shiraz dan saya rasa universitas-universitas lain di Shiraz dan juga di Provinsi Fars juga telah siap (untuk memberikan kondisi yang sama),” ujar Kepala Universitas Shiraz Mohammad Moazzeni dalam sebuah pertemuan dengan para mahasiswa dan professor dikutip dari Sputnik, Kamis (2/5/2024).
Mengekspresikan solidaritas dengan para mahasiswa atas keberanian yang mereka tunjukkan, Moazzeni mengecam perlakuan kasar polisi negara-negara Barat terhadap para pengunjuk rasa, dan mengatakan bahwa hal itu memperlihatkan sifat asli peradaban Barat.
“Mereka menggunakan banyak kekerasan untuk menahan gerakan yang mengamuk bahkan mengancam akan mengeluarkan para mahasiswa dari universitas dan menghalangi pekerjaan mereka di masa depan dengan cara-cara otokratis seperti itu menunjukkan kemerosotan arogansi global,” ujar Moazzeni.
Pernyataan Moazzeni dilatarbelakangi oleh lebih dari 1.200 mahasiswa di berbagai universitas di Amerika Serikat telah ditangkap hingga saat ini, ketika polisi bergerak untuk membubarkan aksi protes kampus yang menyerukan gencatan senjata di Gaza. Dalam satu setengah minggu terakhir ini, para mahasiswa telah menjalani masa percobaan, diskorsing, dan dalam kasus-kasus yang jarang terjadi, bahkan dikeluarkan dari beberapa institusi pendidikan paling bergengsi di Amerika.
Sebagai informasi, terletak di Iran Selatan Universitas Shiraz diakui sebagai salah satu institusi pendidikan terbaik di Republik Islam. Program ilmu pertanian dan sumber daya airnya saat ini berada di peringkat 100 besar dunia.
Hampir 100.000 mahasiswa asing dari lebih dari 90 negara telah belajar di universitas-universitas Iran setiap tahunnya. Pada tahun 2022, wakil kepala Organisasi Urusan Mahasiswa Iran, Mohammad Javad Salmanpour, mengatakan bahwa Iran memiliki kapasitas untuk meningkatkan jumlah mahasiswa asing hingga 250.000 orang pada tahun 2026.
Iran memiliki lebih dari 170 universitas negeri dan sekitar 700 sekolah swasta, dengan institusi pendidikan yang memiliki program-program sains, penelitian dan teknologi, pendidikan kesehatan dan kedokteran, teknik, ilmu pertanian dan peternakan, sastra Persia, studi Islam, dan manajemen yang kuat. [ran]