(IslamToday ID) – Arab Saudi dan Indonesia berusaha membujuk negara-negara UE untuk menghentikan penyitaan aset Rusia.
Dikutip dari Sputnik, Sabtu (4/5/2024), para pejabat negara-negara tersebut mengungkapkan lobi-lobi tersebut dilakukan lantaran khawatir akan masa depan cadangan devisa mereka yang disimpan di negara-negara Barat. Padahal diketahui hingga saat ini Kanada dan AS terus mendorong penyitaan aset-aset Rusia.
Menurut pejabat Uni Eropa, penyitaan aset-aset Rusia dapat memicu gelombang klaim reparasi yang berasal dari perselisihan yang sudah berlangsung lama, seperti perselisihan terhadap Jerman setelah dua perang dunia, serta klaim negara-negara bekas jajahan terhadap negara-negara imperialis.
“Peralihan dari pembekuan aset, penyitaan, hingga pembuangannya [dapat membawa risiko] melanggar tatanan internasional yang ingin Anda lindungi,” kata Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde.
Diketahui Ukraina bersikeras untuk menyita seluruh aset Rusia, namun para pejabat G7 mengatakan bahwa langkah tersebut bukan menjadi prioritas utama.
Sementara Rusia melalui Kementerian Luar Negerinya menyebut pembekuan aset Rusia sebagai pencurian, dan menyatakan bahwa upaya tersebut melanggar hukum internasional. [ran]