(IslamToday ID) – Amerika Serikat mendesak Qatar untuk menggulingkan Hamas jika kelompok itu terus menolak perjanjian gencatan senjata dengan Israel.
Mengutip Sputnik, Sabtu (4/5/2024), pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memberi tahu Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani pada April lalu.
Masih dari sumber yang sama, para pejabat Qatar pun disebut telah memberi nasihat kepada para pejabat Hamas, termasuk Ismail Haniyeh, pemimpin kelompok tersebut yang saat ini tinggal di Doha, bahwa mereka harus menyiapkan rencana tempat tinggal cadangan jika mereka harus pergi.
Tindakan Amerika Serikat ini sukses mendapat tanggapan negatif dari para analis dan pejabat yang khawatir bahwa penutupan kantor Hamas di Doha dapat semakin mempersulit upaya komunikasi dengan pimpinan Hamas untuk negosiasi penyanderaan di masa depan.
Diketahui awal pekan ini, Presiden AS Joe Biden dan Amir Tamim Bin Hamad Al-Thani dari Qatar menyerukan pembebasan sandera dan menerapkan gencatan senjata di Gaza setelah Hamas ditawari gencatan senjata selama 40 hari dan pembebasan ribuan tahanan Palestina. sebagai imbalan untuk membebaskan sandera Israel.
Biden mengatakan bahwa AS, bersama Mesir dan Qatar, akan memastikan implementasi penuh perjanjian tersebut, dan mendesak Amir Tamim Bin Hamad Al-Thani untuk berupaya membebaskan sandera, yang merupakan satu-satunya penghalang bagi gencatan senjata segera di Gaza. [ran]