(IslamToday ID) – Israel melancarkan serangan ke kota Rafah di Gaza pada Senin (6/5/2024) malam sebagai upaya untuk memberikan tekanan terhadap Hamas menjelang pembicaraan di Mesir pada Selasa (7/6/2024).
Serangan tersebut disinyalir bertujuan untuk menyegel proposal gencatan senjata yang didukung oleh militan.
Dikutip dari CNA, Selasa (7/5/2024), seorang koresponden AFP di kota tersebut melaporkan pemboman besar-besaran terjadi sepanjang malam.
Sementara rumah sakit Kuwait di sana mengatakan pada Selasa pagi bahwa lima orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan Israel.
Serangan oleh Israel terjadi setelah perundingan pada hari sebelumnya gagal menghasilkan kesepakatan di antara kedua belah pihak meski Hamas mengatakan pada Senin malam bahwa pihaknya telah memberi tahu mediator Mesir dan Qatar tentang persetujuan atas proposal mereka mengenai gencatan senjata dalam perang yang telah berlangsung tujuh bulan tersebut.
“Israel terus melanjutkan operasi di Rafah untuk memberikan tekanan militer terhadap Hamas guna mempercepat pembebasan sandera kami dan tujuan perang lainnya,” kata Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Mereka juga menyebut usulan Hamas mengenai gencatan senajata jauh dari tuntutan penting Israel. Meski demikian pemerintah Israel akan mengirim perunding untuk melakukan pembicaraan guna memanfaatkan potensi mencapai kesepakatan.
Di sisi lain, juru bicara militer Israel Daniel Hagari membenarkan serangan ke Rafah dengan mengatakan pesawat (militer Israel) menargetkan lebih dari 50 sasaran teror di wilayah Rafah sepanjang hari.
Mereka juga memperbarui seruan agar masyarakat meninggalkan Rafah pada Senin malam.
Sebagai balasan, sekutu Hamas, Jihad Islam, mengatakan pada Senin malam bahwa mereka telah menembakkan roket dari Gaza ke Israel selatan sebagai tanggapan. [ran]