(IslamToday ID) – Amerika Serikat telah menunda penjualan ribuan senjata berpemandu presisi ke Israel di tengah meningkatnya ketegangan di Jalur Gaza, menurut sebuah sumber yang dilaporkan The Wall Street Journal.
Mengutip Sputnik, Rabu (8/5/2024), Laporan yang diterbitkan pada Senin tersebut juga mengatakan Washington diperkirakan akan menjual sekitar 6.500 sistem JDAM ke Israel.
Penundaan ini sendiri telah diungkapkan oleh Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller. Dia mengatakan bahwa operasi yang dilakukan Israel ke Rafah akan mengganggu pengiriman bantuan kemanusiaan yang sedang berlangsung ke Gaza .
Diketahui, pada hari Senin Israel memulai operasi militer di Rafah timur di Jalur Gaza selatan.
Konflik antara Israel dan Hamas kian memanas setelah pada tanggal 7 Oktober 2023, gerakan Palestina Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dan melanggar perbatasan, menyerang lingkungan sipil dan pangkalan militer.
Hampir 1.200 orang di Israel tewas dan sekitar 240 lainnya diculik dalam serangan itu.
Israel melancarkan serangan balasan, memerintahkan blokade total terhadap Gaza, dan memulai serangan darat ke daerah kantong Palestina dengan tujuan untuk melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para sandera.
Lebih dari 34.700 orang telah terbunuh sejauh ini akibat serangan Israel di Jalur Gaza, menurut otoritas setempat. Lebih dari 100 sandera diyakini masih ditahan oleh Hamas di Gaza. [ran]