(IslamToday ID) – Kehadiran Tiongkok di pangkalan Angkatan laut utama Kamboja disinyalir akan menambah ketegangan Amerika Serikat.
Mengutip Sputnik, Jumat (10/5/2024), kunjungan kapal-kapal Tiongkok dapat semakin memicu kekhawatiran AS mengenai kehadiran kapal perang Tiongkok di Pangkalan Angkatan Laut Ream Kamboja, yang perluasannya baru-baru ini didukung oleh Tiongkok.
Disebut, keputusan Kamboja yang mengizinkan Tiongkok mengembangkan Ream, yang terletak di jalur air utama di pantai Teluk Thailand di provinsi Sihanoukville, telah mengecewakan Washington.
Ada kekhawatiran bahwa hal ini akan memberi Beijing pos terdepan baru di dekat Laut Cina Selatan yang disengketakan yang sebagian besar diklaim oleh Tiongkok.
Sebelum peningkatan yang didanai Tiongkok dimulai pada bulan Juni 2022, Ream telah menjadi tempat beberapa pelatihan dan latihan angkatan laut gabungan antara Amerika Serikat dan Kamboja. Kamboja menghancurkan fasilitas buatan AS pada Oktober 2020.
Diberitakan, Tiongkok akan mengirim kapal pelatihan angkatan laut terbesarnya Qijiguang bersama dengan kapal perang amfibi raksasa Jinggangshan ke Kamboja dan Timor Timur mulai paruh pertama bulan Mei hingga pertengahan Juni.
Menteri pertahanan Tiongkok dalam sebuah pernyataan pada Kamis (9/5/2024), mengatakan pengiriman dua kapal perang ke dua negara tersebut untuk berlatih bersama kadet angkatan laut setempat guna meningkatkan rasa saling percaya di antara angkatan laut mereka.
Dari informasi diperoleh keterangan bahwa kapal pendarat dermaga Jinggangshan mampu mengangkut helikopter, kendaraan lapis baja, kapal dan kapal pendarat serta hampir 1.000 tentara. Sementara Qijiguang lebih kecil tetapi merupakan kapal pelatihan militer tercanggih di Tiongkok.
Lebih lanjut, Tiongkok tidak mengatakan di mana kapal-kapal tersebut akan berpangkalan selama berada di Kamboja dan Timor Timur.
Sementara, dua kapal perang Tiongkok lainnya, kemungkinan besar korvet atau fregat, telah berlabuh di Ream sejak Desember.
Menanggapi kedatangan dua kapal Tiongkok, Kementerian Pertahanan Kamboja pada Rabu bersikeras bahwa kehadiran mereka bukan merupakan pengerahan permanen militer Tiongkok di negara tersebut.
Tiongkok sendiri telah meningkatkan persahabatannya yang kuat dengan negara Asia Tenggara tersebut, di tengah pertukaran pemimpin negara dan militer tingkat tinggi sejak tahun lalu.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Tiongkok Dong Jun pada bulan Maret bertemu dengan Wakil Panglima Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja dan Panglima Angkatan Darat Kerajaan Kamboja Mao Sophan di Beijing, dan keduanya menjanjikan kerja sama militer lebih lanjut. [ran]