(IslamToday ID) – Perlawanan Islam di Irak (IRI) melaporkan pada Jumat (10/5/2024) pagi telah menargetkan dua lokasi di Eilat, Israel.
Jika dihitung, jarak dari pusat Irak ke Kota Eilat sejauh sekitar 1.100 kilometer (KM).
Dalam pernyataan terpisah, kelompok perlawanan mengindikasikan telah menargetkan situs militer Israel di Umm al-Rashrash (Eilat), dan target penting di kota yang sama dengan drone, dikutip dari The National News.
Sebelumnya pada Kamis (9/5/2024), IRI mengumumkan penargetan pangkalan “Nevatim” Israel di Beersheba.
Sebuah pernyataan dari para pejuang tersebut mengkonfirmasi, “para pejuangnya menargetkan pangkalan Zionis Nevatim di Beersheba di tanah yang diduduki dengan menggunakan drone.”
IRI umumnya mengacu pada sekutu militer Teheran di Irak, seperti Kata’ib Hezbollah dan Harakat Al-Nujabaa, dan merupakan bagian dari “Poros Perlawanan” bersama Hizbullah Lebanon, Ansarallah Yaman (Houthi), dan faksi lain yang didukung Iran.
Semua kelompok dalam Poros telah menyatakan bahwa serangan mereka akan terus berlanjut sampai gencatan senjata tercapai di Jalur Gaza, di mana tindakan Israel telah mengakibatkan kematian lebih dari 35.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 78.000 orang, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.
Pada hari Kamis, Perlawanan Islam di Irak (IRI) mengumumkan penargetan pangkalan “Nevatim” Israel, 15 km timur-tenggara Beersheba, dengan drone.
Sebuah pernyataan dari Perlawanan, yang diperoleh Kantor Berita Shafaq, menyatakan bahwa “para pejuangnya menargetkan pangkalan Zionis Nevatim di Beersheba di tanah kami yang diduduki Kamis pagi dengan menggunakan pesawat tak berawak.”
Pernyataan itu tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai jumlah kerusakan atau korban jiwa.
Israel tidak mengomentari insiden tersebut.[sya]