“PEDIR MUSEUM | Melukiskan Masa Lalu, Mewariskan Peradaban”
Profil Dokumenter “Pedir Museum” | Direktur & Founder Masykur Syafruddin
Pedir Museum bersifat universal, memiliki kekayaan koleksi sejarah Islam di Asia Tenggara disertai oleh deskripsi konkrit.
Pedir Museum memiliki sejumlah koleksi manuskrip, arsip, arkeologi, heraldika, numismatik, senjata, dan sebagainya.
PEDIR merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat yang mengumpulkan, Merawat, serta Melestarikan Barang-barang bersejarah seperti Naskah kuno(Manuskrip), Kain, Perhiasan Kuno, Senjata Zaman Kolonial, dan peralatan kehidupan Masyarakat Aceh tempo dulu.
PEDIR Museum didirikan oleh Masykur Syafruddin pada tanggal 06 Juni 2015 .
Pada saat itu tepat setahun usaha Penyelamatan manuskrip yang dilakukan oleh Masykur Syafruddin, yaitu sejak Juni 2014.
Masykur mulai mengumpulkan khazanah Intelektual Aceh dimasa lalu berupa manuskrip / naskah kuno tulis tangan dari masyarakat dan pedagang barang antik di Pidie dan Banda Aceh.
Pemberian nama “Pedir Museum” merupakan inisiatif untuk mengabadikan nama “Pedir” yaitu “Pidie” di masa lalu sebagai sebuah Kerajaan Islam yang mempunyai legitimasi sejarah yang panjang sebelum dan sesudah menjadi bagian dari Kesultanan Aceh Darussalam.
Selain itu, penamaan Pedir Museum juga dikarenakan umumnya koleksi yang dikumpulkan oleh Masykur Syafruddin baik manuskrip atau artefak lainnya diperoleh dari wilayah Pidie.
Pada saat pendirian Museum Pedir koleksinya hanya berjumlah 232 naskah dan belasan artefak lainnya.
Sejak pertengahan 2015 hingga saat ini, Pedir Museum tidak hanya mengoleksi manuskrip saja, akan tetapi semua khazanah peninggalan masa lalu khususnya khazanah Islam dari Aceh dan Asia Tenggara umumnya.
Pedir Museum sampai dengan 31 Desember 2019, mempunyai 5.000 koleksi dan 2.900 diantaranya telah di inventarisasi.
Alamat
Kantor Pusat : Jl. PEDIR Museum, Mns Blang Glong, Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya
Kantor Cabang: Jl. Bahagia, No : 47. Punge Blang Cut, Jaya Baru, Kota Banda Aceh, Aceh 23234
Website : pedirmuseum.com