JAKARTA, (IslamToday ID) – Partai Gerindra
menyampaikan tiga sikap politik terhadap pemerintahan Jokowi-Ma’ruf yang akan
dilantik pada 20 Oktober mendatang. Pernyataan sikap politik itu disampaikan
langsung oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di hadapan 4.000-an
kader yang hadir dalam Rapimnas dan Apel Kader Gerindra di Hambalang, Bogor,
Jawa Barat.
Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut ada tiga sikap
politik utama yang disampaikan Prabowo kepada para kader Gerindra itu. “Jadi
Pak Prabowo sampaikan tiga sikap politik sebagai sikap beliau,” katanya, Rabu
(16/10/2019).
Sikap itu pertama, Prabowo telah menyampaikan konsep terkait dorongan besar
ekonomi Indonesia dengan semangat ketahanan pangan, energi, pertahanan, dan
keamanan yang kuat.
Kedua, kata Dahnil, Prabowo juga
mempersilakan jika Jokowi ingin menggunakan konsep yang telah ia sampaikan itu
baik bersama Gerindra maupun tanpa Gerindra. “Bila tidak pun kami tetap
menjaga keutuhan NKRI,” kata Dahnil.
Kemudian sikap yang ketiga yakni Prabowo memutuskan untuk
tetap menjaga kerukunan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan bersilaturahmi
dan berkomunikasi untuk musyawarah mufakat bagi kepentingan bangsa.
Sikap politik Prabowo ini apakah berkaitan dengan sikap yang
akan ditunjukkan oleh Jokowi setelah dilantik menjadi presiden pada 20 Oktober
mendatang?
Menurut Dahnil, Prabowo mempersilakan
Jokowi bersama pemerintahannya lima tahun mendatang untuk menggunakan konsep
yang telah ditawarkannya. Dan yang pasti, katanya, pihaknya siap membantu jika
memang Jokowi meminta.
“(Menunggu keputusan Jokowi) Iya. Jadi tentu kami persilakan
apabila Pak Jokowi dan pemerintah lima tahun ke depan membutuhkan dan
bersesuaian dengan konsepsi Gerindra, tentu Gerindra dengan kesanggupannya akan
bekerja,” jelasnya.
Namun soal masuk koalisi, Dahnil menolak istilah tersebut.
Sebab, katanya, istilah yang digunakan Prabowo bukan bergabung dengan koalisi,
tapi bersedia bekerja saat negara memanggil.
“Karena Pak Prabowo tadi ya patriotisme itu penting jadi
untuk kepentingan bangsa dan negara pilihan-pilihan politik yang tadi dalam
rangka kemajuan bangsa dan negara,” katanya.
Yang jelas, katanya, membantu negara
baik di luar maupun di dalam semuanya bergantung pada keputusan Jokowi. Sebab
yang memimpin negara saat ini dan nanti 20 Oktober hingga tahun 2024 nanti
adalah Jokowi sebagai presiden terpilih.
“Tentu (semua bergantung keputusan Jokowi) yang memimpin kan
beliau, yang akan menggunakan itu beliau, jadi sangat tergantung,” katanya.
“Yang jelas kita sudah sampaikan konsepsinya. Itu yang paling
penting. Yang paling penting adalah Pak Prabowo sudah menyampaikan konsepsinya
dari dorongan besar ekonomi mau digunakan atau tidak, tentu kita serahkan pada Pak
Jokowi dan pemerintah lima tahun ke depan,” pungkasnya. []
Sumber: CNN Indonesia