JAKARTA, (IslamToday ID) – Anggota DPR RI asal daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah IV, Hamid Noor Yasin menyoroti masih tingginya tingkat kemiskinan dan pengangguran di Indonesia. Ia pun meminta Kabinet Indonesia Maju yang baru saja dilantik untuk bekerja keras menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran, sehingga tercapai masyarakat yang sejahtera.
Berdasarkan laporan Bank Dunia 2018, menurut Hamid, masyarakat desa memiliki tingkat kemiskinan sebesar 14,6 %. Sedangkan masyarakat yang mengalami rentan kemiskinan mencapai 27,9 %. Untuk tingkat kemiskinan di perkotaan, angkanya mencapai 11,4 % dan rentan kemiskinan sebesar 26,1 %.
“Dengan angka kemiskinan masih di atas 13 %, ini menunjukkan negara kita masih jauh untuk dikatakan sejahtera. Kebutuhan dasar akan sandang, pangan, dan papan perlu diurai sehingga ditemukan solusinya. Pemenuhan ini akan mudah tercapai bila angka penduduk yang tidak bekerja atau pengangguran dapat ditekan,” ujar Hamid seperti rilis yang diterima IslamToday.id, Rabu (23/10/2019).
Politisi PKS ini menjelaskan, bonus demografi Indonesia yang mencapai sekitar 70 % penduduk Indonesia berada pada usia produktif bekerja menjadi tantangan tersendiri. Apakah mereka mampu ditampung dengan lapangan pekerjaan yang memadai, sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang kuat atau malah sebaliknya.
Hamid mengatakan, saat ini angka pengangguran kita masih cukup tinggi. Jika merujuk data BPS Februari 2019, jumlah angkatan kerja di negara kita sebanyak 136,18 juta jiwa pada usia produktif. Dari 136,18 angkatan kerja ini, yang bekerja sebanyak 129,36 juta orang, sedangkan yang menganggur 6,82 juta orang.
Hamid yang akan ditempatkan di Komisi IV bermitra dengan Kementerian Pertanian mengingatkan bahwa sektor utama penyerap tenaga kerja adalah bidang pertanian. Namun sejak tahun 2018, penyerapannya anjlok hingga minus akibat harga komoditas perkebunan yang rendah, sehingga insentif untuk petani menjadi masalah yang serius.
“Selamat bekerja tim Kabinet Indonesia Maju. Semoga harapan rakyat seperti angka kemiskinan menurun dan lapangan kerja semakin banyak tercapai. Kesejahteraan ini akan dapat dirasakan manakala sudah ada tanda-tanda seperti pendidikan masyarakat semakin tinggi, pelayanan kesehatan semakin baik, dan daya beli semakin tinggi,” pungkas Hamid. (wip)