ISLAMTODAY | Koordinator Sensus Produk Muslim, Ustadz Valentino Dinsi mengajak umat Islam untuk tidak sekedar marah dan cemburu pada negara dan bangsa lain yang lebih maju. Karena itu dukunglah kebangkitan ekonomi umat.
Caranya dengan mengklik link di bawah ini. https://drive.google.com/open?id=1BJGrsYx9wMZD_jsYJKxl2s2N5V1KnyX5HAAyuOZVaPM.
“Viralkan Sensus Produk Muslim ini kepada keluarga, saudara, kenalan, sahabat Anda yang berprofesi sebagai pedagang atau pengusaha Muslim sebagai wujud dukungan kita pada Kebangkitan Ekonomi Umat. Semoga menjadi amal shaleh yang akan memberatkan timbangan amal kebaikan kita di akhirat kelak. Aamiin,” seru Ustadz Valentino Dinsi, Senin (28/10/2019).
“China lagi China lagi. Asing dan Aseng telah menguasai Indonesia. Mungkin itu ungkapan rasa marah dan cemburu yang ada didalam hati dan pikiran kita. Selanjutnya? Nothing! Kita hanya bisa menjadi bangsa pemarah dan pencemburu tanpa bisa berbuat banyak. Semakin banyak kita marah dan cemburu, semakin banyak tanah, tambang dan aset kita melayang,” kata Ustadz Valentino.
Belanja di warung Muslim!, begitu himbauan Ustadz Abdul Shomad memotivasi umat. Apakah ajakan tersebut jalan seperti seruan saudara kita di Malaysia, “Buy Muslim first !”
“Mau beli dimana? Produk Muslim yang mana? Unilever, Indofood, Kino, Sayap Garuda Mas, dll, dll, semuanya milik siapa? Lagi-lagi kita hanya bisa mengusap dada menghadapi kenyataan ini. Kita cuma bisa bergumam, China lagi China lagi. Asing dan Aseng telah menguasai Indonesia. Pertanyaanya mau sampai kapan? Saatnya kita bangkit bertindak dan berhenti mengeluh,” ungkap Valentino.
Dikatakan Valentino, pasca Aksi 212 umat mulai terbangun. Sebanyak 850.000 masjid di Indonesia mulai bergeliat. Dari Masjid, kita mesti mulai. Bukankah Rasulullah setibanya hijrah dari Makkah ke Madinah memuai semuanya dari Masjid?
“Membangun Ekonomi Umat dari Masjid itulah langkah awal yang sedang kami lakukan. Mengkonsolidasikan seluruh potensi ekonomi ummat itulah tugas berat kita. Bukankah mereka juga melakukannya dengan mulai menguasai ekonomi, lalu menguasai sumber keuangan, lalu menguasai tanah, dan akhirnya politik. The winner take all,” jelas Valentino.
“Sensus Produk Muslim yang kami lakukan mencoba untuk memetakan dan mengkonsolidasikan peta kekuatan ekonomi ummat. Mari bersama kita dukung gerakan ini dan berhenti menjadi Bangsa Pemarah.”
Setidaknya Sensus Produk Muslim ini akan mengarahkan kita kemana kita akan berbelanja produk dikota kita dan tidak lagi menjadi Bangsa Pemarah yang hanya bisa bergumam, “China lagi China lagi. Asing dan Aseng telah menguasai kita,” tanpa bisa berbuat apapun. (ass)