JOGJA, (IslamToday ID) – Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) siap jika Stadion Mandala Krida digunakan sebagai salah satu tempat untuk ajang Piala Dunia U-20 pada tahun 2021. Mandala Krida bakal diperbaiki jika telah resmi ditunjuk sebagai stadion terpilih.
“Kita otomatis sanggup memenuhi itu semua (jika
ditunjuk menjadi salah tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-20),” kata Sri Sultan
Hamengku Buwono X di kompleks kantor Gubernur DIY, Selasa (29/10/2019).
Ia mengaku untuk saat ini masih masih menunggu verifikasi
laik atau tidaknya Stadion Mandala Krida sebagai tempat penyelenggaraan Piala
Dunia U-20. Jika lolos verifikasi, maka perbaikan dan fasilitas di stadion akan
dilengkapi.
“(Siap) Iya, nanti kan dari hasil verifikasi FIFA sama PSSI.
Kita belum tahu kalau (Mandala Krida) itu jadi (salah satu tempat
penyelenggaraan atau tidak),” lanjut Sultan.
Di Surabaya, Pemkot setempat melakukan konsolidasi untuk memenuhi semua persyaratan agar Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) terpilih sebagai tempat Piala Dunia U-20 tahun 2021.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota
(Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, standar internasional mengharuskan
setiap stadion memiliki lima lapangan latihan.
“Lima lapangan itu sudah kita siapkan enam alternatif. Yakni,
lapangan di Gelora Putra Lakarsantri, lapangan Karanggayam, lapangan Gelora 10
November, kemungkinan di lapangan Made, dan dua lapangan baru yang akan kita bangun
di Gelora Bung Tomo (GBT),” kata Eri di Surabaya, Sabtu (26/10/2019).
Ia mengungkapkan, yang saat ini sudah siap
dijadikan lapangan latihan baru lapangan Lakarsantri dan Gelora 10 November.
Artinya, Pemkot Surabaya masih membutuhkan tiga lapangan latihan sebagai
penunjang GBT. Survei pun diakuinya terus dilakukan di hampir semua titik.
“Yakni di Lakarsantri, Made, dan GBT. Di GBT, dua lapangan
baru bakal dibangun di sisi timur. Lapangan-lapangan untuk latihan ini akan
dilengkapi fasilitas standar internasional. Yakni, rumput khusus, kamar ganti,
toilet, bench, dan lampu dengan daya
minimal 800 watt,” ujar Eri.
Tak hanya itu, Pemkot juga menyiapkan akses
baru menuju GBT yang akan disambungkan dari Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB).
Nantinya, JLLB akan tersambung dengan jembatan layang yang kini sedang dibangun
Pelindo III dari tol Surabaya-Gresik menuju Terminal Teluk Lamong.
“Dengan demikian, nanti akan ada tiga akses jalan menuju GBT.
Yakni, lewat Pakal, lewat jalan di bawah tol Surabaya-Gresik, dan dari jalan
layang Pelindo yang tersambung ke JLLB,” jelas Eri.
Kebutuhan lahan untuk akses jalan dari JLLB ke GBT, kata Eri,
relatif lebih mudah karena hanya perlu membebaskan empat persil lahan. Dari
empat persil itu, satu milik warga sedangkan tiga lainnya milik investor.
“Investor nanti kita panggil apakah bisa jika lahan mereka kita jadikan fasum,”
kata Eri.
Eri menambahkan, pengerjaan akses jalan dan lapangan latihan
akan dilakukan secara paralel. Karena APBD disahkan 10 November, maka lelang
bisa langsung jalan. “Januari akhir Insya Allah sudah dikerjakan. Kami
targetkan Oktober atau November tahun depan sudah rampung semua,” kata Eri.
Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) telah menunjuk
Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pada tahun 2021. Penunjukan itu
dilakukan dalam Rapat Dewan FIFA di Shanghai, China, Kamis (24/10/2019) lalu.
Piala Dunia U-20 2021 digelar pada 20-11 Juni 2021 yang akan
berlangsung di lima kota berbeda di Indonesia, yakni Jakarta, Bogor,
Yogyakarta, Solo, dan Bali. PSSI menyiapkan 10 stadion, yaitu Stadion Gelora
Bung Karno (Jakarta), Wibawa Mukti (Cikarang), Pakansari (Bogor), Patriot
Candrabhaga (Bekasi), Mandala Krida (Yogyakarta), Manahan (Solo), Jakabaring
(Palembang), Si Jalak Harupat (Bandung), Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan I
Wayan Dipta (Bali).
Sebagai tuan rumah, Indonesia berhak tampil langsung di Piala
Dunia U-20 tahun 2021. Hal itu akan menjadi penampilan perdana Timnas Indonesia
di Piala Dunia U-20 sepanjang sejarah. (wip)
Sumber: Republika