JAKARTA, (IslamToday ID) – Polda Metro Jaya akan segera memanggil dosen UI, Ade Armando terkait unggahan foto Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berwajah Joker di media sosial. Ade dilaporkan oleh anggota DPD RI, Fahira Idris bersama tim kuasa hukumnya, Bang Japar.
“Ya, (setelah ini) lakukan penyelidikan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, Sabtu (2/11/2019).
Ia mengatakan saat penyelidikan itu dibutuhkan keterangan dari pelapor maupun terlapor. “Ya (memanggil Ade), nanti panggil pelapor dan saksi-saksi,” ujar Argo.
Laporan polisi kasus ini tertuang pada nomor LP/7057/XI/2019/PMJ/Dit. Reskrimsus dengan pelapor Fahira sendiri dan terlapor Ade Armando. Pasal yang dilaporkan terkait larangan mengubah terhadap bentuk dokumen elektronik dan/atau informasi elektronik yang tertuang pada pasal 32 ayat 1 juncto pasal 48 ayat 1 UU RI No 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Dikonfirmasi, Ade Armando heran kenapa dipolisikan soal unggahan meme Gubernur DKI Anies Baswedan yang diedit berwajah seperti Joker. Baginya, unggahan tersebut merupakan kritikan terhadap Anies karena munculnya anggaran aneh di DKI.
“Anies Baswedan memang harus dikecam secara terbuka akibat anggaran Aica Aibon dan bolpoin yang tidak masuk di akal. Itu merupakan penghamburan uang rakyat yang luar biasa. Menurut saya, apa yang dilakukannya jahat,” katanya.
Ade mengatakan meme yang diunggah itu bukan hasil karyanya. Tapi ia mengunggah meme tersebut atas kesadaran penuh.
“Meme itu sendiri bukan buatan saya. Tapi saya secara sadar menyebarkannya karena isinya memang sesuai dengan apa yang ingin saya sampaikan pada Anies dan pada publik,” jelas Ade.
Ade pun
bertanya-tanya perihal kapasitas Fahira mempolisikan dirinya soal meme Joker.
Menurutnya, Anies yang semestinya mempolisikan jika merasa dirugikan. “Saya
heran apa urusan Fahira Idris menggugat saya. Memang dia apanya Anies?” kata
Ade.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Syarif mengatakan
Ade Armando menikmati pekerjaannya sebagai pem-bully Anies.
“Ah… Ade Armando. Dia sepertinya ‘menikmati’ pekerjaannya
mem-bully Anies. Saya tidak terkejut dan saya yakin Pak Anies
tahan banting. Seperti Pak Anies katakan dipuji tidak terbang, dicaci tidak
tumbang,” ujar Syarif.
Ia menganggap kritik Ade tidak memecahkan masalah DKI. Ia menyebut
pendapat Ade sesat. “Ade tidak menawarkan pemecahan masalah. Justru dia
jadi masalah itu sendiri. Pendapat Ade Armando dangkal dan sesat!” tegas Syarif.
“Seorang intelektual itu harus jadi pemecah masalah. Kritik
boleh, tapi kalau sudah begitu bukan lagi kritik, tapi pembunuhan karakter
Anies dan merusak tata krama yang harusnya dijunjung tinggi oleh siapa pun
dalam menyampaikan pendapat,” imbuhnya. (wip)
Sumber: Detik