LEBAK, (IslamToday ID) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Banten mencatat lima orang tewas karena bencana banjir. Dua korban di antaranya masih dalam pencarian.
“Korban jiwa pertama dari Kecamatan Lebak Gedong lima orang meninggal, tiga dievakuasi, dua masih hilang,” kata Kepala BPBD Lebak, Kaprawi, Rabu (1/1/2020) malam.
Menurutnya, masyarakat di Lebak Gedong sendiri masih melakukan pencarian korban lainnya. Pencarian juga dilakukan oleh tim gabungan Basarnas, BPBD, TNI, dan Polri.
Petugas masih melakukan pencarian di lokasi paling parah terdampak banjir. Identitas kedua orang yang hilang yaitu Arsan (50) dan Rizki (80)
Kaprawi melanjutkan, banjir
bandang mengakibatkan enam kecamatan terdampak, yaitu Sajira, Cipanas, Lebak
Gedong, Curugbitung, Maja, dan Cimarga. Ada 17 desa terdampak dengan 30 titik
terendam banjir.
Tercatat 135 rumah rusak berat dan 185 rusak ringan. Banjir
bandang merendam total 1.747 rumah warga. Selain itu, banjir akibat luapan
Sungai Ciberang juga merusak jembatan dan jalan.
Jalan sepanjang 40 meter di
Cipanas ambrol dan tidak bisa dilalui pengendara. Sementara total jembatan
rusak tercatat ada 14, di antaranya dua jembatan permanen di daerah Sajira dan
Lebak Gedong, sisanya merupakan jembatan gantung.
BPBD juga mendirikan posko pengungsian untuk menampung korban
jiwa. Data sementara ada 427 kepala keluarga (KK) yang mengungsi di gedung PGRI
Kecamatan Sajira.
Sementara itu, di Jakarta sejumlah pintu air juga dinyatakan siaga 1. Dari informasi yang dihimpun lewat akun Twitter resmi @BPBDJakarta, tinggi muka air di pintu air Manggarai per Kamis (2/1/2020), pukul 01.00 WIB adalah 9,65 meter. Sementara itu pintu air Karet juga terpantau siaga 1 dengan ketinggian mencapai 7 meter.
Cuaca di pintu air Karet juga cenderung masih gerimis. Selain itu, pintu air Angke Hulu juga mengalami peningkatan status menjadi siaga 1 dengan tinggi muka air mencapai 3,45 meter. Cuaca di pintu air tersebut juga masih hujan.
Posko banjir Jakarta mencatat jumlah pengungsi banjir di seluruh wilayah DKI Jakarta mencapai 31.232 orang hingga Rabu (1/1/2020) malam. Pengungsi tersebar di Jakarta Pusat sebanyak 310 orang untuk dua lokasi pengungsian. Kelurahan terdampak yakni Bendungan Hilir, Petamburan, dan Karet Tengsin.
Jakarta Utara sebanyak 1.515 orang untuk 23 lokasi pengungsian. Kelurahan terdampak antara lain Rorotan, Semper Barat, Semper Timur, Sukapura, Kelapa Gading Timur dan Pegangsaan Dua.
Jakarta Barat sebanyak 10.686 orang tersebar di 97 lokasi pengungsian. Kelurahan terdampak di antaranya Jelambar, Tomang, Wijaya Kusuma, Srengseng, Semanan, Kalideres, Tegal Alur, Pegadungan, Kota Bambu Selatan, Kedoya Utara, dan Sukabumi Selatan.
Jakarta Timur sebanyak 13.516
orang tersebar di 99 lokasi pengungsian. Kelurahan terdampak Kebon Manggis,
Kampung Melayu, Bidara Cina, Cipinang Besar Selatan, Klender, Pondok Bambu,
Pondok Kelapa, Cawang, Balekembang, Dukuh, dan Cipinang Melayu.
Jakarta Selatan sebanyak 5.305 orang tersebar di 48 lokasi pengungsian.
Kelurahan terdampak di antaranya Kelurahan Gunung,
Petongan, Pengadengan, Cilandak Timur, Pejaten Timur, dan Manggarai Selatan. Para pengungsi umumnya membutuhkan
makanan, air bersih, selimut, dan karpet. (wip)