JAKARTA, (IslamToday ID) – Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan sudah ada sekitar
420 nelayan yang mendaftar untuk diberangkatkan ke Laut Natuna,
Kepulauan Riau. Nelayan-nelayan dengan kapalnya dari Pulau Jawa itu ingin membuktikan
bahwa Natuna milik Indonesia.
“Sudah ada 470
nelayan dengan kapalnya, mendaftar mau ke sana untuk meramaikan Natuna, untuk membuktikan
bahwa itu milik kita. Itu baru dari Jawa, daerah lain juga banyak yang sudah kontak,” ujar Mahfud, Rabu (8/1/2020).
Ia mengatakan nelayan dari Makassar, Maluku, Papua, dan
daerah lainnya juga siap berlayar mencari ikan meramaikan perairan Natuna. Akan tetapi, fasilitas
dari pemerintah yang akan mendukung para nelayan itu belum selesai dibahas.
Selain itu, Mahfud belum menyebutkan asal biaya operasional
untuk keberangkatan para nelayan. Menurutnya, fasilitas, biaya operasional melaut, dan
hal lainnya akan dibahas dalam rapat lintas kementerian.
“Nantilah, pokoknya
itu akan jalan. Biaya dan sebagainya, dari mananya, hari ini di sana sedang
rapat lintas kementerian,” kata Mahfud.
Sebelumnya, Mahfud mengatakan tengah menyiapkan kesiapan
sarana dan prasarana nelayan selama melaut di perairan Natuna, mulai ketersediaan
bahan bakar hingga fasilitas penampungan ikan. Ia menuturkan,
pengusaha-pengusaha yang bersedia menampung ikan dari nelayan di sana juga
sedang disiapkan.
“Kita sekarang lagi
mempersiapkan, misalnya bagaimana penyediaan minyak, bagaimana penampungan ikan
di sana. Kalau ambil ikan di sana, terus pulang dahulu, kan nanti lama,” kata Mahfud.
Menurutnya, nelayan-nelayan yang akan berangkat
melaut ke Natuna juga akan dikoordinasi dan terorganisasi oleh lembaga dan
instansi terkait. Termasuk pengamanan para nelayan saat melaut.
Sementara itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyampaikan program pengiriman 120 nelayan dari Pantai Utara Pulau Jawa (Pantura) ke perairan Natuna bukan yang pertama kalinya dilakukan. Sebelumnya, para nelayan Jawa tersebut sudah dikirim secara bertahap ke perairan Natuna.
“Program mengirim nelayan dari Jawa ini bukan baru pertama ini. Sudah dilakukan sebelumnya secara bertahap,” ujarnya.
Pramono mengatakan, Laut Natuna sangat kaya dengan hasil ikan. Karena itu, pemerintah juga ingin agar Natuna digunakan sebagai homebase pusat pasar ikan ekspor Indonesia.
“Presiden meminta kepada Menteri KKP, baik yang dulu maupun sekarang, agar Natuna itu digunakan sebagai homebase untuk pasar ikan Indonesia keluar,” ucapnya. (wip)
Sumber: Republika.co.id, Detik.com