JAKARTA, (IslamToday ID) – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto akan menerapkan kembali sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata). Komponen cadangan akan mendukung jalannya sistem itu.
“Kita juga kembali akan menggunakan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta sehingga TNI sebagai komponen inti akan didukung oleh komponen cadangan dan komponen pendukung,” kata Prabowo dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2020).
Ia menyampaikan hal tersebut didampingi Wamenhan Wahyu Sakti Trenggono dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Mereka telah menggelar rapat pimpinan (rapim) Kementerian Pertahanan dan TNI. Presiden Jokowi menyampaikan pembukaan dalam rapim itu.
“Tugas kami mendukung TNI, sehingga bisa menjalankan misi yang tidak ringan. Merekalah yang akan menjadi inti dari menjaga kedaulatan kita,” kata Prabowo.
Soal pertahanan rakyat semesta, sebelumnya Prabowo berharap peraturan pemerintah (PP) yang mengatur pelaksanaan UU No 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara segera diterbitkan. PP itu untuk memperkuat sistem pertahanan Indonesia.
“Kita berharap juga akan keluar peraturan pemerintah tentang aturan pelaksanaan UU No 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Keamanan Negara. Mudah-mudahan juga dalam waktu dekat bisa keluar,” ujar Prabowo.
Ia menjelaskan sistem pertahanan Indonesia berkonsep pertahanan rakyat semesta yang melibatkan seluruh komponen bangsa. “Dan ini juga nanti untuk memperkuat sistem pertahanan kita. Saya ulangi sistem pertahanan kita adalah sistem pertahanan keamanan rakyat semesta,” katanya.
Sementara soal hasil rapim, Prabowo
mengatakan kementeriannya memberi saran kepada Presiden Jokowi untuk mengeluarkan kebijakan umum pertahanan negara.
“Mengeluarkan kebijakan umum pertahanan negara dan turunan-turunannnya,
doktrin, sistem, strategi dan sebagainya. Panglima TNI bertanggung jawab atas
penyiapan penggunaan kekuatan. Para kepala staf bertanggung jawab atas
pembinaan kekuatan,” kata Prabowo.
Prabowo juga menyebut masyarakat menginginkan negara yang aman dan stabil.
Untuk itu, pertahanan yang kuat bisa menjadi pondasi untuk menjaga kedaulatan
RI yang berdampak pada iklim ekonomi positif.
“Bahwa pertahanan adalah investasi. Negara yang kuat, pertahanannya aman,
terjadi iklim yang damai. Iklim yang damai menjamin iklim ekonomi yang baik.
Investasi, investor akan masuk kepada negara yang damai dan aman. Dengan
demikian, ini satu rangkaian yang tidak dapat
dipisahkan,” tuturnya.
Presiden Jokowi, kata Prabowo, menitipkan pesan soal NKRI harga mati.
Sehingga, Kementerian Pertahanan akan mendukung TNI untuk menjalankan tugas
menjaga kedaulatan RI.
Terakhir, Prabowo mengapresiasi TNI yang telah
bekerja keras menjaga pertahanan Indonesia. “Kita bangga punya TNI dan kita sangat
menghormati para pimpinan TNI yang menjalankan tugasnnya yang tidak ringan.
Terima kasih Panglima TNI, terima kasih. Sampaikan salam hormat saya ke semua
prajurit,” tutupnya. (wip)
Sumber: Detik.com, Republika.co.id