(IslamToday ID) — Dewan Masjid Indonesia (DMI) mendesak pihak kepolisian segera menangkap dan menindak tegas pelaku penyerangan di Masjid Al Amin, Jalan Belibis, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Untuk diketahui, penyerangan tersebut terjadi pada Jumat (24/01) malam.
“Perlu diperjelas motif dari penyerangan masjid tersebut, juga pelakunya segera diamankan dan ditindak dengan tegas dan transparan,” pungkas Ketua Departemen Pemuda, Dewan Masjid Indonesia Arief Rosyid Hasan, Sabtu (25/01).
Arief Rosyid memastikan, pengrusakan rumah ibadah akan sangat sensitif jika aparat keamanan tidak segera menangkap para pelaku penyerangan. Setelah pelakunya ditangkap maka segera dihukum sesuai peraturan yang berlaku.
“Untuk itu segera ambil tindakan hukum kepada pelaku,” ungkapnya.
Arief Rosyid berharap, petugas kepolisian segera menangkap para pelaku penyerangan di Masjid Al Amin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara itu. Sehingga tidak terjadi konflik yang lebih luas untuk menuntut balasan.
“Jika dibiarkan berlarut-larut penangananannya, maka akan bisa menimbulkan informasi yang liar dan memicu konflik horizontal,” tandasnya.
Sebelumnya, Sekelompok orang diduga melakukan penyerangan di Masjid Al Amin, Jalan Belibis, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (24/01) malam. Penyerangan terhadap Masjid di Deli Serdang ini diduga terkait dengan persoalan penertiban warung tuak.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jhonny Edison Isir mengatakan, peristiwa penyerangan tersebut merupakan buntut dari penertiban warung tuak yang dilakukan petugas Satpol PP, pada Jumat (24/01) siang. Penertiban tersebut menimbulkan pro dan kontra antarmasyarakat setempat.
Kemudian sekelompok warga melakukan penyerangan ke masjid dan sejumlah rumah warga.
“Kita coba melihat dan mendudukkan, akarnya ada di mana. Sejauh ini informasi yang kita dapat, ini residu-residu dampak dan akses dari proses penertiban warung tuak. Ada residu di situ. Mungkin pro kontra, kemudian ada kelompok yang pro dan kelompok yang kontra. Melakukan perlawanan dan lempar-lempar batu,” ujar Kombes Pol Jhonny.
Akibat peristiwa tersebut imbuh Jhonny, terjadi kerusakan beberapa fasilitas masjid dan juga rumah warga.
“Ada beberapa kaca di masjid yang pecah, ada juga rumah warga yang rusak,” terangnya.
Menurut laporan Antara hingga Sabtu dini hari ribuan warga masih memadati lokasi seputaran masjid. Sementara sejumlah personel kepolisian tampak melakukan penjagaan.
Sumber: Republika, Antara