JAKARTA, (IslamToday ID) – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan sebanyak 19 daerah di Indonesia dinyatakan rawan terhadap penyebaran virus corona. Hal itu sesuai dengan kajian terkait akses keluar masuk Indonesia menuju China.
“Telah diidentifikasi 19 daerah berisiko yang memiliki akses langsung dari dan ke China, baik melalui darat, laut, dan udara,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi IX DPR RI di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/2/2020).
Kendati begitu, kata Terawan, pihaknya bersama sejumlah stakeholder lain telah melakukan langkah antisipatif dalam rangka mencegah akses pintu masuk penyebaran virus corona. “Upaya cegah tangkal di pintu masuk negara. Tersedia dan berfungsi sudah dilakukan pengecekan 195 thermal scanner di 135 pintu masuk negara,” tegas mantan Kepala RSPAD Gatot Subroto itu.
Terawan mengurai, tidak hanya melakukan persiapan cegah tangkal di jalur darat, laut, dan udara semata. Namun,
persiapan logistik untuk mencegah masuknya virus corona juga dilakukan. Antara
lain penyediaan thermal scanner,
masker n-95, hingga APD.
“Kesiapan pemeriksaan lab, lab Puslitbang Biomedis, Paslitbangkes telah menyatakan kesiapan
pemeriksaan lab untuk diagnosis nCov 2019 (virus
corona) dengan kit-kit
dan akreditasi,” kata Terawan.
Menurutnya, sebanyak 100 rumah sakit rujukan juga telah disiapkan untuk merawat pasien terpapar virus corona hingga pemberdayaan masyarakat melalui pers rilis.
Sementara itu, Terawan juga menyatakan kesanggupannya untuk sementara berkantor di Natuna, Kepulauan Riau dalam waktu dekat ini. Hal itu sesuai dengan permintaan Presiden Jokowi terkait proses observasi 238 WNI dari Wuhan, China di Natuna.
Terawan menegaskan, dirinya akan tetap berkantor di sana sampai akhir masa observasi WNI di Natuna, yakni selama 14 hari ke depan. “Saya tetap ngantor di sana. Sampai mereka kembali,” tegasnya.
Selain karena perintah Presiden Jokowi, Terawan
menyatakan
bahwa dirinya ingin memenuhi tanggung jawabnya selaku menteri. “Dari kemarin saya sudah
berkantor di sana. Pertimbangannya adalah tanggung jawab. Saya bertanggung
jawab sebagai Menteri Kesehatan,” tuturnya.
Soal kehadirannya di Parlemen, Terawan memastikan hanya
sebentar untuk memberi penjelasan kepada wakil rakyat khususnya di Komisi IX. “Saya kembali ke sini (DPR) sebagai tanggung jawab saya, karena saya harus memberikan penjelasan
pada RDP (Rapat Dengar Pendapat) ini secara tuntas,” katanya. (wip)
Sumber: Rmol.id, Detik.com,
Republika.co.id