JAKARTA, (IslamToday ID) – Jakarta sebagai pintu masuk Indonesia memang sangat rawan dengan penyebaran virus corona. Sehingga dibutuhkan tim khusus untuk pencegahan dan penanganan agar virus mematikan asal China itu tidak makin meluas.
Di DKI Jakarta, sebelum virus corona diumumkan masuk ke Indonesia dan menjangkiti 2 warga Depok, sudah dibentuk tim yang menangani masalah corona. Oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diberi nama Posko Tanggap Covid-19.
Keberadaan posko ini sangat membantu masyarakat, bahkan hingga ke luar DKI Jakarta. Sejak dibentuk sekitar Januari lalu, Posko Covid-19 sudah menerima telepon sebanyak 2.689 orang terkait corona. Dari data yang didapat, kebanyakan penelepon berasal dari luar Jakarta.
“Bahwa Posko Tanggap COVID-19 sampai hari ini telah melayani panggilan telepon sebanyak 2.689 telepon atau WhatsApp. Sehingga cukup tinggi intensitas kegiatan yang dilakukan oleh teman-teman di posko,” kata Ketua Tim Satgas Covid-19 DKI Jakarta, Catur Laswanto, Kamis (5/3/2020).
Per hari ini, tim Satgas Covid-19 tengah melakukan pengawasan terhadap 30 orang terkait corona. Jumlah itu meningkat dari sebelumnya yang mengawasi 26 orang.
“Perkembangan orang dalam pengawasan, pemantauan 121 sudah selesai pemantauan. Artinya mereka sudah sehat sepenuhnya, 145 dalam pantauan,” kata Catur.
Menurutnya, pemantauan dan pengawasan bukanlah orang yang telah dinyatakan positif. Ia menegaskan hingga saat ini hanya ada dua pasien positif corona yang sudah dirawat di RSPI Sulianti Saroso.
“Pemahaman pemantauan dan pengawasan jangan dimaknai positif, pernyataan positif hanya diberikan oleh Kementerian Kesehatan,” ucap Catur.
Sebelumnya, pada Rabu (4/3/2020) jumlah orang yang dipantau sebanyak 120 orang. Orang dalam pemantauan artinya belum mengalami gejala yang mengarah ke virus corona karena hanya mengalami batuk, pilek, tanpa sesak napas.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga menceritakan pihaknya mendapat telepon dari berbagai wilayah, termasuk luar negeri terkait keberadaan Posko Tanggap Covid-19. Masyarakat yang ingin memberikan informasi atau merasakan gejala virus corona bisa menghubungi call center 112, 119, atau 0813-8837-6955.
“Penelepon kami itu ada yang benar-benar warga DKI, sebagian besar luar DKI, bahkan dari luar negeri. Penelepon itu bermacam-macam. Pertama, terkait dengan apa yang ditanyakan, mulai dari gejalanya seperti apa yang terkait dengan Covid-nya itu sendiri sampai dengan kalau sakit harus ke mana,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti.
“Jadi berbagai informasi maupun kalau seandainya pernah ketemu atau bepergian ke luar negeri yang terjangkit itu harus seperti apa, harus ke mana, Itu kita guidance, kita jawab kita infokan sampai dengan sesuai dengan protap (prosedur tetap),” lanjutnya.
Gerbangnya Indonesia
Sementara itu, Anies Baswedan mengatakan langkah antisipasi telah disiapkannya sejak Januari lalu.
“Kita tentu harus antisipasi ini, apalagi Jakarta adalah pintu gerbangnya Indonesia dengan dunia internasional. Itu sebabnya mengapa kita sejak bulan Januari sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi, karena pintu masuk terbesar adalah lewat Jakarta,” kata Anies.
Ia mengatakan sejak virus corona menyebar di seluruh dunia, pihaknya sudah memberikan perhatian khusus. Jajarannya di lingkungan Pemprov DKI pun telah diminta siap menghadapi virus mematikan tersebut.
“Kita sudah melakukan langkah-langkah sejak lama. Memang Pemprov DKI memberikan perhatian khusus karena Jakarta adalah pintu gerbang internasional ke Indonesia. Kami harus ekstra siap. Bagi jajaran memang Jakarta pintu utama masuk Indonesia,” ujarnya.
Kendati demikian, Anies meminta warga tetap waspada. Namun, di sisi lain, ia juga mengimbau warga Jakarta tak panik dalam menyikapi permasalahan virus corona ini.
“Tentu masyarakat jangan ikut panik, tapi jangan juga mengentengkan, waspada, dan kami seluruh jajaran juga waspada,” kata Anies.
Ia pun berharap langkah antisipasi ini bisa disinergikan dengan para pengusaha. “Karena ini problem yang muncul dari luar. Mudah-mudahan sinkronisasi ini bisa terjadi. Karena itu, kami berharap nanti mungkin ada forum kecil untuk melihat secara detail apa saja yang bisa disinergikan,” katanya. (wip)
Sumber: Detik.com, CNNIndonesia.com