JAKARTA, (IslamToday ID) – Tiga menteri Presiden Jokowi malah mengurus partai di saat jam kerja. Mereka adalah Menkominfo Johnny G Plate, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Ketiganya hadir di acara pertemuan petinggi Golkar dan Nasdem di kantor DPP Golkar, Senin (9/3/2020). Johnny G Plate yang notabene Sekjen NasDem, mendampingi sang Ketum, Surya Paloh. Kemudian Airlangga, yang juga Ketum Golkar, menyambut kedatangan Paloh. Agus Gumiwang turut mendampingi.
Selain para menteri itu, ada pula Waketum Golkar yang juga Wakil Ketua DPR Azis Syamsudin, Ketua DPP Golkar yang juga Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily, dan Ketua DPP Golkar yang juga Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid turut mendampingi Airlangga.
“Ketua Umum Nasdem Bapak Surya Paloh, selamat kembali ke rumah,” kata Airlangga disambut tepuk tangan pejabat partai yang turut dalam pertemuan.
Ia sempat mengulas sejarah Paloh yang pernah membaktikan diri di Partai Golkar selama 43 tahun. Diketahui, Paloh hengkang dari Partai Golkar pada 2011 setelah mencetuskan organisasi masyarakat Nasional Demokrat pada 2010 bersama Sri Sultan Hamengkubuwono X. Ormas Nasional Demokrat ini menjadi cikal bakal Partai Nasdem yang kini dipimpin Paloh.
“Pak Surya Paloh 43 tahun di Partai Golkar. Buat anggota DPP yang masih muda mungkin umurnya belum 43 tahun,” canda Airlangga.
Airlangga pun menyampaikan terima kasih atas kesediaan Paloh beserta jajaran pengurus Partai Nasdem hadir di kantor DPP Golkar. Ia mengatakan pertemuan dengan Paloh merupakan momen bersejarah.
“Pertemuan ini tentu silaturahim luar biasa. Karena kami sama-sama partai pendukung pemerintah,” ujarnya.
Ia mengatakan saat ini Indonesia tengah menghadapi berbagai ketidakpastian. Salah satunya, kata Airlangga, akibat pandemik virus corona di dunia.
Surya Paloh menyampaikan harapan bisa menjalin silaturahmi batin antara NasDem dan Golkar. Paloh menuturkan kedekatan merupakan modal partai.
“Saya berharap dengan perkenalan, satu yang kita harapkan komunikasi batin. Silaturahmi batin di antara kita harus lebih baik, dekat, kuat dan ini merupakan modal kita bersama,” ucap Paloh.
Sebenarnya tidak ada yang aneh dengan pertemuan itu. Sebab sejak awal di pemerintahan keduannya, Jokowi memang tidak melarang menterinya menjabat di struktural partai.
Kebijakan ini berbeda dari kepemimpinannya pada periode 2014-2019, yaitu melarang menteri rangkap jabatan sebagai pengurus parpol. “Dari pengalaman 5 tahun kemarin, baik ketua maupun yang bukan ketua partai saya melihat yang penting bisa membagi waktu,” kata Jokowi, Kamis (3/10/2020).
“Ternyata tidak ada masalah, maka kita putuskan baik ketua partai maupun yang di struktur partai bisa ikut,” tambah Jokowi.
Tanggung Jawab Etis
Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menyindir pertemuan Golkar dan Nasdem tersebut karena melibatkan tiga menteri aktif dan di jam kerja.
Formappi mengungkit soal isu corona sebagai pekerjaan yang mestinya ditangani serius oleh para menteri di hari kerja.
“Bagi saya yang menjadi soal adalah tanggung jawab etis para menteri tersebut. Bahwa mungkin secara aturan mereka tak melanggar, akan tetapi menjadi soal ketika para menteri itu justru asyik mengurus parpol ketika begitu banyak pekerjaannya sebagai menteri kabinet menuntut keseriusannya bekerja,” ujar Peneliti Formappi, Lucius Karus, Senin (9/3/2020).
Ia menilai seharusnya para menteri memprioritaskan urusan pelayanan publik dibandingkan urusan parpol. Apalagi saat ini Indonesia tengah dilanda virus Corona.
Lucius mengatakan pemerintah saat ini dituntut membuktikan pada publik dapat mengatasi dan mengantisipasi virus corona. Menurutnya, saat ini bukan waktu yang tepat bagi para stakeholder untuk mengurusi urusan partai.
Menurutnya, urusan internal parpol hanya untuk kepentingan internal parpol, tetapi tidak untuk publik apalagi di tengah kondisi saat ini. Ia berharap Presiden Jokowi dapat melakukan tindakan terhadap menteri yang bersangkutan terkait hal ini.
Sedangkan ICW menilai harusnya Presiden Jokowi yang bertanggungjawab karena tidak konsisten melaksanakan aturan larangan rangkap jabatan. Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW Donal Fariz menilai pertemuan ketiga menteri di jam kerja merupakan dampak dari rangkap jabatan yang diembannya.
“Persoalan terkait dengan menteri kabinet Jokowi yang melakukan safari politik pada saat jam kerja, hal ini karena peran ganda yang dijalankan oleh menteri tersebut. Pada saat yang bersamaan dia mengurus kerja-kerja di kementerian terkait, persoalan kabinet, persoalan pemerintah dan negara, akan tetapi pada saat yang sama dia juga menjalankan fungsi, menjalankan organisasi partai politik,” ungkap Donal.
Ia menyebut pemerintahan Jokowi sudah sering diingatkan terkait persoalan rangkap jabatan. Jokowi dinilai tidak konsisten menerapkan larangan rangkap jabatan. “Hasilnya tentu seperti yang kita lihat sekarang ini,” kata Donal.
Tak Terpaku Waktu
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi santau kritikan tersebut. Menurutnya, kerja menteri tidak terpaku dengan waktu. “Kalau menteri itu kerjanya tidak sesuai dengan waktu. Jadi malam pun kita kerja,” katanya di kantor DPP Golkar, Jalan Neli Kemanggisan, Jakarta Barat.
Sedangkan Sekjen Partai Nasdem, Johnny G Plate menilai justru pertemuan antara Nasdem dan Golkar itu merupakan bagian dari kerja untuk mendukung program pemerintahan Jokowi. “Yang dibahas tadi dukungan kepada kebijakan pemerintah, termasuk di dalamnya terkait UU Omnibus Law. Mendukung kebijakan pemerintah, setelah itu kembali ke kantor bekerja. Saya juga sekarang ada di kantor,” katanya.
Menurut Johnny, jam kerja menteri tidak dibatasi jam kerja kantor, bahkan bisa hingga malam. Ia mengatakan pertemuan tersebut merupakan bagian dari kerja menteri untuk mendukung program Jokowi, adapun yang dibahas terkait dengan dukungan terhadap omnibus law dan penanganan corona.
“Kami ingin memastikan langkah-langkah dan kebijakan presiden itu diterjemahkan dengan baik oleh langkah-langkah politik, oleh kekuatan politik NasDem dan Golkar. Baik di pemerintahan maupun di DPR, MPR, bahkan di pemerintah daerah yang mana kami mempunyai unsur kekuatan politiknya,” kata Johnny. (wip)
Sumber: Detik.com, Liputan6.com, Rmol.id, Kompas.com