IslamToday ID–Konflik antara negara Palestina dengan Israel kembali memanas. Lantaran koalisi Benyamin Netanyahu dan Jenderal Benny Gantz bersepakat untuk menganektasi sebagian wilayah Tepi Barat Palestina.
Namun persoalan ini luput dari perhatian umat Islam di Indonesia. Energi umat Islam terkuras pada narasi kebangkitan PKI (Partai Komunis Indonesia).
Untungnya masih ada suara dari Indonesia atas persoalan Palestina. Solidaritas itu disuarakan oleh Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI.
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, mengatakan Israel tak mau tunduk terhadap norma dan hukum internasional mana pun, termasuk Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 242. Padahal resolusi tersebut menyerukan Israel agar menarik diri dari wilayah-wilayah yang diduduki dalam Perang enam hari tahun 1967.
Menurut Fadli, rencana aneksasi Israel atas negara Palestina akan memicu meletusnya perang terbuka Palestina-Israel secara masif dan berdampak pada stabilitas kawasan dan global.
Fadli mendesak PBB, OKI, dan masyarakat internasional bergegas mengambil langkah tegas. Ia juga mendesak Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa OKI untuk mengambil langkah konkret mencegah terjadinya aneksasi Israel.
“Boikot Israel dan mengisolasinya dari pergaulan internasional bisa menjadi pilihan,” ujarnya Fadli melalui akun twitternya, Kamis, 11 Juni 2020.
Menurut Fadli, aneksasi ilegal terjadi lantaran negara Yahudi Askhenazi itu yakin bahwa mereka tidak akan mendapat sanksi atas pencaplokan wilayah Palestina.
Fadli mennambahkan, selama lebih dari tujuh dekade Israel kerap melanggar norma dan hukum internasional. Ironisnya, PBB menyaksikan semua perbuatan jahat negara tersebut. Namun PBB diam dan tidak mengambil tindakan. Dampaknya, Israel makin berani membuat kerusuhan tengah musibah l pandemi Covid-19 yang masih berkecamuk.
” Kita perlu dorong pihak Palestina menempuh langkah yang membuat Israel jera.
Saya mendukung ancaman Otoritas Palestina yang akan menarik diri dari kesepakatan Oslo dan mendeklarasikan kemerdekaan Palestina secara sepihak,” tandasnya