IslamToday ID — Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dr. Anwar Abbas mengutuk aksi penusukan terhadap ulama kondang Syekh Ali Jabber ketika mengisi kajian Ahad dan wisuda Tahfidz Quran di Masjid Falahudin, Sukajawa, Tanjungkarang Barat, pada Ahad (13/9) sore.
Dr. Anwar Abbas mendesak kepolisian segara mengusut tuntas kasus penyerangan terhadap Syekh Ali Jaber tersebut.
“MUI tentu saja mengutuk perbuatan tersebut karena kita tentu saja jelas-jelas tidak bisa menerima adanya peristiwa penusukan dan rencana pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku,” demikian pernyataan Anwar Abbas dalam keterangan pers pada Ahad (13/9).
Dr. Anwar menunggu proses pengusutan kepolisian untuk mengetahui apakah tindakan itu berupa upaya individual atau skenarionya dilakukan oleh kelompok.
Ketua PP Muhammadiyah ini pun menegaskan tindakan ini masuk kategori tindakan kriminal yang sangat membahayakan jiwa manusia. Saat ini pelaku sudah ditangkap seusai melancarkan aksinya.
“Kita meminta pihak kepolisian untuk bisa mengungkap motif dari upaya percobaan pembunuhan ini secepatnya dan memproses serta menyeretnya secepatnya ke pengadilan untuk dijatuhi hukuman yang setimpal dengan perbuatannya,” tegasnya.
Dr. Anwar Abbas menduga untuk sementara ini peristiwa penusukan sudah direncanakan jika melihat video yang beredar.
“Kita belum tahu apakah yang merencanakannya itu dia sendiri atau ada orang lain di belakangnya. Kita minta betul supaya pihak kepolisian bisa mengungkapnya secepatnya supaya umat tidak semakin resah,” tandasnya.
Kesaksian Syekh Ali Jaber
Syekh Ali Jaber menjadi korban penusukan oleh seorang pemuda berusia 22 tahun, saat sedang mengisi kajian di Masjid Falahudin, Sukajawa, Tanjungkarang Barat, pada Ahad (13/9) sore. Akibatnya, Syekh Ali Jaber mendapat luka pada bagian bahu kanannya.
Syekh Ali Jaber mengatakan, peristiwa penusukan terhadap dirinya terjadi tak lama setelah dirinya naik ke atas panggung.
“Acara baru mulai, mungkin belum sampai 15 menit,” ujarnyanya dalam wawancara dengan salah satu televisi swasta.
Syekh Ali Jaber mengungkapkan, seperti biasa dalam kegiatan safari dakwah yang dihadirinya, ia mengawali jamaah untuk menerapkan protokol kesehatan, seperti jaga jarak dan sebagainya, karena kondisi pandemi Corona.
Setelah itu, karena tahu acara yang dihadirinya adalah wisuda khatam Al Quran, Syekh Ali Jaber kemudian meminta salah seorang anak untuk naik ke atas panggung.
“Saya mengetes bacaannya, setelah itu, saya minta orang tua anak itu untuk berfoto bersama sebagai kenang-kenangan. Tapi karena HP orang tua anak itu tidak bisa untuk foto, kemudian saya meminta jamaah untuk meminjamkan HP untuk mengambil foto,” jelasnya.
Kemudian, tiba-tiba ada seorang pemuda berlari dari luar dan naik ke atas panggung. Syekh Ali mengatakan, saat acara posisi panggung memang cukup dekat dengan jalan dan berada di lapangan masjid.
“Makanya pelaku cukup gampang masuk. Tiba-tiba saya kaget ada orang, orang itu kemudian langsung menusuk, Subhanallah, saya sempat mengangkat tangan saya, kalau tidak mungkin tusukan mengarah ke leher atau dada saja. Kemudian pisau patah di tangan saya. Saat kejadian saya lihat jamaah juga fokus ke saya tidak memperhatikan (pelaku lari) itu,” paparnya.
Melihat penyerangan itu, sejumlah jamaah kemudian naik ke atas panggung dan mengamankan pelaku. Jamaah sempat memukuli pelaku, namun dicegah oleh Syekh Ali Jaber.
“Saya kasihan lihat dia dipukuli, saya minta jangan dan diamankan saja sampai polisi datang, pelaku kemudian diamankan ke ruang masjid,” pungkasnya, dilansir dari Republika.
Akibat penusukan itu, Syekh Ali Jaber kemudian dibawa ke Puskesmas terdekat. Dirinya kemudian mendapat perawatan dan lukanya dijahit.
“Kurang lebih ada enam jahitan di dalam dan empat jahitan diluar, jadi total ada 10 jahitan. Alhamdulillah juga posisi anak ini (saat penusukan terjadi) ada di sebelah kiri, bukan kanan,” jelas Syekh Ali.
Akibat penusukan itu, Syekh Ali Jaber kemudian dibawa ke Puskesmas terdekat. Dirinya kemudian mendapat perawatan dan lukanya dijahit.
“Kurang lebih ada enam jahitan di dalam dan empat jahitan diluar, jadi total ada 10 jahitan. Alhamdulillah juga posisi anak ini (saat penusukan terjadi) ada di sebelah kiri, bukan kanan,” jelas Syekh Ali.
Saat ini, pria pelaku penusukan telah diamankan di Mapolsek Tanjungkarang Barat.
“Pelaku sudah berhasil ditangkap dan menjalani pemeriksaan di Mapolsek. Masih kami periksa, belum tahu motifnya apa, nanti kita sampaikan kembali hasil pemeriksaannya,” ujar Kapolsek Tanjungkarang Barat, AKP David Sianipar.[IZ]