IslamToday ID –-Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) meminta kasus penyerangan terhadap Syekh Ali Jaber diusut tuntas. Iya juga meminta agar pelaku tidak dikaburkan sebagai orang gila.
“Jangan dikaburkan pelakunya sebagai gangguan jiwa,” ujar politisi PKS itu melalui akun twitter Ahad 13 September 2020
HNW juga meminta agar polisi mengusut motif dibalik tidak persekusi tersebut agar tidak lagi terulang kasus serupa. Pasalnya, sebelum kasis penyerangan bterhadap Syekh Ali Jaber juga terjadi penyerangan terhadap imam masjid di Pekanbaru.
Desakan HNW agar pelaku tidak dikaburkan sebagai orang gila bukan tanpa alasan. Dalam beberapa tahun terakhir, kasus serupa marak terjadi.
Sepanjang tahunatahun 2018 bahkan terjadi rentetan penyerangan orang gila terhadap para ulama:
Pada 27 Januari 2018, terjadi penganiayaan terhadap. KH. Umar Basri (60) saat berada di masjid. Beliau adalah pimpinan pondok pesantren Al Hidayah Cicalengka,Kabupaten Bandung. Akibat penyerangan itu KH. Umar Basri kritis dan akhirnya meninggal. Polisi menjemput pelaku penyerangan tersebut adalah orang gila.
Kemudian, pada 1 Februari 2018 kasus serupa juga menimpa Ustadz Prawoto. Komandan Brigade Pimpinan Pusat Persatuan Islam [Persis], itu dianiaya hingga meninggal.
Serangan orang gila juga menyasar santri. Pada 3 Februari 2018, santri pondok pesantren Al-Futuhat Garut, berinisial Abd alias Uloh diserang oleh 6 orang gila tak dikenal menggunakan senjata tajam.
Kemudian pada 4 Februari 2018, aksi penyerangan di masjid berhasil digagalkan. Warga menemukan seorang pemuda bersembunyi di atas Masjid At Tawakkal 1 Kota Bandung, ia mengacung-acungkan pisau seraya berteriak-teriak ‘ustadz bukan?! Ustadz bukan?!’
Teror terhadap pondok pesantren juga terjadi 5 Februari 2018 lalu, tepatnya di pesantren FajruIslam di daerah Sentul City Bogor. Saat itusitu erempuan mondar mandir selama dua hari di sekitar pondok, setelah di interogasi, didapati sajam dan sebilah plat besi di dalam tas.
Pada 18 Februari 2018 , pengasuh ponpes karangasem muhammadiyah paciran lamongan, KH. Abd.Hakam Mubarok di serang orang gila.
Penyerangan juga menimpa Kiai Ahmad Zenuri (50 )Rais Syuriah NU ranting desa Truko, kecamatan Kangkun, kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Ia dibacok orang tak dikenal.
Nasib yang sama juga dialami Kiai Tajuddin,Wakil Rois Syuriah Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa saat Timur. Ia dibacok jadi imam Sholat.
Terbaru, sebelum penyerangan terhadap Syekh Ali Jaber, pada 23 Juli 2020 ustaz Yazid Nasution Imam Masjid Al Falah Darul Muttaqin Pekanbaru ditikam saat sedang berzikir di masjid.
“Sangat menyesalkan kembali terjadinya penganiayaan di Masjid. Tadi terhadap Syaikh Ali Jaber, sebelumnya kepada Imam di Masjid Pekanbaru, dan lain-lain,” kata Hidayat Nur Wahid
“Penting dibongkar tuntas motif dibalik persekusi itu,agar tak terulang, agar tak resahkan Umat,” pungkas politisi PKS itu.
Halusinasi
Sebelumnya, Polres Kota Bandar Lampung telah AA yang merupakan pelaku penusukan terhadap Syekh Ali Jaber sebagai tersangka. Polisi mengatakan dalam pemeriksaan tersangka mengaku melakukan aksinya itu dilakukan secara spontan.
“Kalau dari hasil pemeriksaan dia spontan (melakukan penusukan),” kata Kasat Reskrim Polres Bandar Lampung Kompol Rezky Maulana, Senin (14/9/2020)
Lanjutnya, kepada Polisi pelaku juga mengaku sempat berhalusinasi didatangi oleh Syekh Ali Jaber setahun yang lalu. Sejak itu itu, ia kerap mengikuti ceramah-ceramah Syek Ali melalui media sosial Youtube. Lalu, begitu mendengar kabar adanya Syekh Ali Jaber, tersangka mengambil pisau dan memburu Syekh Ali Jaber.
“Begitu mendengar dari Masjid ada yang mendengar Syekh Ali Jaber, nah tidak lama dari situ dia ke dapur untuk mengambil pisau menuju ke tempat itu. Jadi secara spontan pada saat itu,” katanya
Kompol Rezky menambahkan, pihaknya tidak lekas percaya dengan pengakuan pelaku. Ia mengatakan hingga saat ini pihaknya terus menggali motif dibalik penyerangan itu. (AS).