IslamToday ID — Presiden Jokowi menekankan bahwa strategi pemerintah ialah mencari titik keseimbangan antara kesehatan publik dan ekonomi.
Pasca 7 bulan pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi pun berbicara apa yang telah dilakukan pemerintah sejauh ini.
“Strategi pemerintah sejak awal mencari titik keseimbangan. Sekali lagi mencari titik keseimbangan. Saya tegaskan sekali lagi, kesehatan masyarakat, kesehatan publik, tetap nomor satu, tetap yang harus diutamakan. Ini prioritas,” tegas Jokowi dalam pernyataanya yang disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Ahad (4/10).
Namun, Jokowi berdalih memprioritaskan kesehatan bukan berarti mengorbankan ekonomi. Karena jika kita mengorbankan ekonomi sama saja kita mengorbankan kehidupan puluhan juta orang.
“Ini bukan opsi yang bisa kita ambil. Kita harus mencari titik keseimbangan yang pas,” jelasnya.
Tak Perlu Lockdown
Jokowi pun menyinggung soal lockdown. Menurutnya, kita tidak perlu melakukan itu dalam skala besar.
“Pemerintah selalu berupaya mencari keseimbangan itu. Tidak perlu sok-sokan melockdown provinsi, melockdown kota, melockdown kabupaten,” jelas Jokowi.
“Karena akan mengorbankan kehidupan masyarakat. Tapi kita tetap serius mencegah penyebaran wabah supaya tidak meluas,” tukasnya.
Presiden Jokowi pun lebih memilih Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM). Menurutnya ini lebih efektif dan sesuai kebutuhan.
“Setelah 7 bulan banyak yang kita pelajari dari wabah ini, pertama pembatasan sosial, saya kira harus kita sesuaikan. Untuk itu saya menekankan PSBM atau semi lockdown, kita buat lebih terarah. spesifik, fokus, tajam, untuk mengatasi masalah COVID tapi tidak membunuh ekonomi dan kehidupan masyarakat,” tandasnya.[IZ]