IslamToday ID — Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto dilaporkan telah menggelar pertemuan dengan Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner di Rossauer Kaserne, markas Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Austria, di ibukota Wina, Selasa (20/10) waktu setempat.
Diketahui, Prabowo mengunjungi Kemenhan Austria didampingi Dubes RI untuk Austria Darmansjah Djumala serta anggota Komisi I dari Fraksi Gerindra DPR Sugiono.
Menurut laporan APA-OTS dan OE24, setelah sambutan resmi dengan penghormatan militer, kedua menhan tersebut bertemu di kantor Kemenhan Austria untuk berdiskusi dan membahas sejumlah hal terkait bidang pertahanan.
Klaudia Tanner menilai, Indonesia adalah mitra ekonomi yang kuat bagi Austria. Bahkan Menhan Austria ini mengakui, pertemuan dengan Menhan Prabowo membahas terkait potensi penjualan alutsista jet tempur Eurofighter Typhoon Tranche 1.
“Hari ini saya bisa berbicara dengan rekan Indonesia saya untuk pertama kalinya. Kami juga berbicara tentang minat yang telah diungkapkan untuk membeli Eurofighter kami. Ini titik awal diskusi pertama di tingkat teknis,” jelas Klaudia Tanner.
Perlu diketahui sebelumnya, Prabowo mengirimkan surat tertulis kepada Tanner dengan logo Kemenhan RI No 214/M/X/2020 tertanggal 8 Oktober 2020. Surat tersebut merupakan balasan dari Prabowo kepada Tanner terkait dengan rencana pembelian jet milik Austria yang sudah tidak digunakan dengan alasan biaya operasional mahal.
Hal tersebut merupakan surat kedua Prabowo kepada Tanner, yang kemudian dibalas oleh menteri dari Partai Rakyat Austria tersebut. Setelah mendapatkan lampu hijau, Prabowo akhirnya menemui Klaudia Tanner.
Perlu diketahui berdasarkan laporan media Jerman Deutsche Welle (DW) pada tahun 2017, Menhan Austria kala itu Hans Peter Doskozil, mengklaim pembelian 15 jet tempur dari Airbus seharga 2 miliar euro atau sekitar Rp 33,6 triliun pada 2003 tersebut merugikan negara itu.
Kerugian yang dialami Austria diperkirakan mencapai 1,1 miliar euro, karena membeli pesawat dengan harga lebih mahal dari pasaran.
Bahkan santer beredar kabar sejumlah politikus disebut menerima imbalan atas pembelian Typhoon.
Austria pun terbelit kasus dengan konsorsium Eurofighter yang terdiri perusahaan dari Prancis, Inggris, dan Italia.
Oleh karena itu, Kemenhan Austria pun pada 2017, menyampaikan, rencana untuk mengandangkan Typoon pada 2020, dengan alasan biaya perawatan dan operasional tinggi.
Oleh karena itu, nampaknya Menhan Prabowo ingin membelinya untuk memperkuat alutsista milik TNI AU.[IZ]