ISLAMTODAY ID — Total kerugian akibat Kebakaran ‘kuburan’ bus Transjakarta di Desa Dramaga, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jumat (14/11) siang WIB, masih dihitung dan ditelaah lebih lanjut.
Namun, Camat Dramaga, Ivan Pramudia, mengatakan, untuk sementara, total bus yang terbakar jumlahnya sekitar 37 unit.
“Tadi sudah dihitung oleh anggota, yang terbakar ada 37 unit,”kata Ivan Pramudia Jumat (13/11), dilansir dari Republika.
Ivan mengatakan, pemerintah kecamatan juga menunggu hasil penyelidikan dari Polsek Dramaga.
Camat Dramaga ini mengatakan Jika nanti lokasi tersebut harus ditutup atau diberi garis polisi. Menurut Ivan, hal itu merupakan kewenangan pihak kepolisian.
Jika hasil penyelidikan sudah keluar, sambung dia, Kecamatan Dramaga siap melaporkannya ke Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin.
Pihaknya telah melakukan sidak ke lokasi itu sebanyak tiga kali, dan meminta para pekerja untuk mengubah cara bekerja agar asap tidak terlalu berdampak ke warga sekitar.
“Itu sidak kita beri saran saat pengelasan ditambah penyemprotan (air) agar asap tidak terlalu besar, tapi ternyata sudah tiga kali disampaikan mereka tidak ikuti,” jelas Ivan Pramudia.
Sementara itu, berdasarkan keterangan Komandan Regu Pemadam Kebakaran (Damkar) Sektor Yasmin, Soleh merincikan ada sebelas unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api di lokasi.
“Ada 11 unit mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten dan Kota Bogor,” kata Soleh.
Ketika memadamkan api, Soleh menceritakan, petugas pemadam kebakaran mengalami kesulitan melewati medan di lokasi. Pasalnya, medan yang dilalui adalah bahan yang rawan jika terinjak atau terlindas kendaraan damkar.
“Anggota pun dalam memadamkan kebakaran perlu kehati-hatian,” ujar Soleh.
Apalagi, tambahnya, banyak bahan-bahan mudah terbakar yang tersebar di lokasi kejadian. Seperti busa dan karet yang berasal dari badan bus yang sudah dipotong.
Kebakaran Jumat Siang
Diketahui sementara kebakaran diduga berasal dari percikan mesin las yang digunakan pekerja untuk memotong badan bus.
“Tadi sekilas dari keterangan saksi diketahui bahwa di sini kan sedang ada pengerjaan pemotongan bus, itu menggunakan las. Nah disinyalir dari las itu api membesar dan merambat ke tempat yang lain,” ujar Kapolsek Dramaga, Iptu Dian Pornomo ketika ditemui para wartawan di lokasi, Jumat (13/11).
Iptu Dian mengatakan, untuk selanjutnya polisi melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan penyebab kebakaran dahsyat tersebut. Selain itu, pihaknya juga bakal memeriksa para saksi.
Sejauh ini, menurut Dian, polisi baru memeriksa dua orang saksi yang merupakan pekerja di proyek kuburan bus. Dia mengaku, belum mengetahui siapa penanggung jawab dari proyek pemotongan bodi bus itu.
“Yang jelas di sini yang kami temukan baru pekerjanya sama penjaga tempatnya saja,” tuturnya, dilansir dari Republika.
Kapolsek Dramaga ini mengatakan, sejauh ini tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran di lahan kosong seluas dua hektare tersebut. Namun, pihak kepolisian belum bisa menaksir berapa besar kerugian yang terjadi akibat kebakaran itu.
“Yang jelas kami masih minta keteangan-keterangan lebih lanjut,” kata Dian.
Sementara itu, salah seorang pekerja yang tidak mau disebutkan namanya, mengaku, kebakaran tersebut terjadi di tengah proses pemotongan bus.
Saat itu, banyak timbunan sampah, serta besi dari pemotongan bus berserakan di tanah. Meski banyak pekerja di lokasi, tahu-tahu ada api yang membakar bus.
“Kita motong, ya namanya kecelakaan kan kita di luar dugaan. Namanya sampah ya di bawah begitu banyaknya sampai ketimbun besi, nyala api nggak kelihatan. Lama-kelamaan kan api membesar nggak kuat, dan ya terjadilah kebakaran yang dahsyat,” jelasnya.
Info Kades Dramaga
Informasi terhimpun, kebakaran tersebut terjadi sekira pukul 14.00 WIB. Asap hitam pekat terlihat membung tinggi di langit dari bangkai bus yang dilahap api.
Warga yang melihat pun panik karena lokasinya bersebelahan dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Hingga saat ini, api masih terus melahap bangkai bus tersebut dan petugas pemadam mulai berdatangan ke lokasi.
“Iya benar, (kebakaran bangkai bus Transkajakarta) belum tahu berapa jumlahnya (yang terbakar). Sudah ada lima mobil pemadam, mau ditambah,” kata Kades Dramaga Yayat Supriyatna, dikonfirmasi wartawan, dilansir dari Okezone.
Untuk informasi, sejak awal Oktober 2020 terdapat proyek pemotongan bus Transjakarta hasil tender Pemerintah Jakarta pada tahun 2013 silam.
Bus-bus itu dalam status Budel Pailit PT Putera Adi Karyajaya putusan perkara no.21/PDT.SUS-Pailit/2018/PN. Niaga.JKt.PST, tanggal 20 September 2018 dalam pengawasan kurator dan pengadilan niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.[IZ]