(IslamToday ID) – Pernyataan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang mengatakan akan menindak siapa pun yang mengganggu persatuan bangsa memunculkan beragam dugaan. Pasalnya pernyataan tersebut tidak dijelaskan secara gamblang, sehingga membuat publik bertanya-tanya.
Hal ini diungkapkan Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Anton Tabah Digdoyo. “Kalau umumkan sesuatu harus jelas, tegas terhadap apa yang diumumkan. Jangan membuat publik bingung. Bagaimana dan siapa perusak persatuan tersebut, apakah ustaz atau ulama,” kata Anton seperti dikutip dari Rmol, Ahad (15/11).
Menurut mantan jenderal polisi ini, bangsa Indonesia sudah sepakat bahwa perusak persatuan paling nyata adalah pihak-pihak yang hendak mengubah ideologi Pancasila, konstitusi negara UUD 1945 dan dasar negara Ketuhanan Yang Maha Esa.
“Dari sini yang tampak jelas perusak persatuan yaitu yang pro komunis, yang membangun hubungan mesra dengan negara komunis. Ini jelas melanggar KUHP Pasal 107e. Melanggar UUD 1945 dan KUHP Pasal 107a sampai dengan 107f,” tegasnya.
Atas dasar itu, ia mendesak agar Panglima TNI kembali menjelaskan secara gamblang maksud dan perkataannya soal perusak bangsa. “Saya ingatkan Panglima TNI, kalau mau menindak pemecah belah persatuan, tindaklah yang mau ubah Pancasila dan UUD serta KUHP, bukan ulama atau ustaz yang selalu melaksanakan amar maruf nahi munkar sesuai amanah UUD 1945 Pasal 29 ayat 1 dan 2,” lanjutnya.
Terpisah, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Dia mengingatkan, siapapun yang mengganggu kesatuan dan persatuan bangsa, maka akan berhadapan dengan prajurit TNI.
“Ingat, siapa saja yang mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa, akan berhadapan dengan TNI. TNI harus siaga demi stabilitas nasional,” tegas Hadi di hadapan para prajurit TNI di Subden Denma Mabes TNI seperti dikutip dari Liputan6, Ahad (15/11/2020).
“Untuk itu, jangan kita biarkan persatuan dan kesatuan bangsa itu hilang, atau dikaburkan oleh provokasi dan ambisi yang dibungkus dengan berbagai identitas,” lanjutnya.
Hadi juga mengatakan, seluruh prajurit TNI merupakan alat utama pertahanan negara untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
“Tidak satu pun, tidak satu pun musuh yang dibiarkan, apalagi melakukan upaya-upaya berupa ancaman dan gangguan, terhadap cita-cita luhur bangsa dan negara Indonesia,” kata Hadi didampingi Pangkostrad Letjen Eko Margiyono, Komandan Koopssus TNI Mayjen Richard TH. Tampubolon, Danjen Kopassus Mayjen Mohamad Hasan, Dankormar Mayjen Suhartono dan Komandan Korpaskhas Marsda Eris Widodo. [wip]