(IslamToday ID) – Mantan Ketua Umum MUI, Din Syamsuddin menyatakan MUI adalah organisasi terhormat dan bermarwah sebagai wadah musyawarah para ulama, zuama, dan cendekiawan muslim.
Oleh karenanya, MUI perlu diisi oleh para ulama yang penuh dengan kejujuran as-shidqu, amanah, dan istiqamah.
“MUI ke depan perlu dipimpin oleh figur ulama yang benar-benar punya waktu, sehingga dapat menjalankan tugas-tugas organisasi dengan sebaik-baiknya, yang bekerja demi Allah, bukan demi dunia dan jabatan itu sendiri,” kata Din dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/11/2020).
Menurutnya, ulama yang amanah dan istiqamah adalah ulama lurus yang dalam bekerja hanya takut kepada Allah SWT dan tidak takut kepada makhluk.
“Mereka cinta kepada Allah, bukan cinta kepada dunia (hubbud dunya). Walaupun ada hadis Nabi ‘jangan beri jabatan kepada yang menginginkannya’, namun dalam suasana tidak normal ‘serahkan saja jabatan itu kepada mereka’,” tegas Din seperti dikutip dari RMOL.
Di sisi lain, ia berharap Munas X MUI dijalankan berdasarkan Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga (PD & PRT) yang diharapkan tidak diubah.
Secara khusus ia menyoroti PRT MUI Pasal 1, Ayat 1, Butir e yang menyebutkan, “Ketua Umum dan Sekretaris Umum MUI tidak boleh rangkap jabatan politik di eksekutif, legislatif, dan pimpinan harian partai politik”. “(PD & PRT) Jangan dilanggar karena akan mengurangi keabsahan dan mencederai marwah MUI,” lanjutnya.
“Sebaiknya pemangku amanat di MUI, baik Dewan Pimpinan maupun Dewan Pertimbangan jangan merangkap jabatan politik di eksekutif, legislatif, dan partai politik karena akan membawa MUI mudah terkooptasi dan terkontaminasi kepentingan politik yang acapkali tidak sejalan dengan kepentingan umat Islam,” tandasnya. [wip]