(IslamToday ID) – Tahun 2021 diprediksi bakal terjadi efisiensi karyawan atau PHK besar-besaran di berbagai sektor dunia usaha. Hal itu disampaikan oleh Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani.
Menurut Hariyadi, langkah efisiensi tak bisa dihindari lagi sebagai salah satu upaya perusahaan untuk bisa bertahan. Setidaknya, sekitar 5 hingga 30 persen karyawan bakal terkena dampak kebijakan itu.
“Berapa banyak? Kami perkirakan 5 sampai 30 persen perusahaan akan mengurangi karyawan,” kata Hariyadi dalam “Ekonomi Outlook 2021” yang digelar secara virtual seperti dikutip dari Kumparan, Rabu (16/12/2020).
Ia menjelaskan, pengalaman bekerja dari rumah selama 10 bulan terakhir, membuat banyak pekerjaan menjadi tidak terlalu maksimal. Ia mencontohkan seperti pekerja resepsionis yang tidak bisa bekerja lantaran kantor tidak dibuka.
Begitu pula dengan sopir yang tak terlalu diperlukan selama pandemi ini. Atas dasar itu, pengusaha bakalan mendorong karyawan untuk lebih multitasking.
“Adanya WFH (work from home) selama 10 bulan ini memacu efisiensi baru, jadi ada yang pas offline dulu masih ada, sekarang enggak ada. Ini salah satu contoh driver, sekarang berkurang banyak. Pekerja didorong multitasking, jadi satpam pabrik bisa jadi driver,” tuturnya.
Ia berharap adanya investasi baru yang akan masuk berkat UU Cipta Kerja di tahun depan, bisa menjadi salah satu solusi atau kompensasi atas adanya PHK terhadap karyawan ini.
Dengan adanya investasi baru, kata Hariyadi, sektor UMKM pun akan ikut terdorong sehingga bisa menampung para pekerja yang kehilangan pekerjaan.
“Kita berharap UMKM juga akan menonjol pertumbuhannya di 2021. Kalau sesuai rencana, penyerapan tenaga kerja investasi baru akan mengkompensasi pengurangan tenaga kerja di sektor formal,” pungkasnya. [wip]