(IslamToday ID) – Komnas HAM akan mulai fokus melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan, senjata api, dan para aparat di lapangan terkait insiden yang menewaskan enam laskar FPI.
“Pengambilan keterangan kurang lebih sudah 25 (pihak). Kemarin kami baru selesai pendalaman Jasa Marga dan kru dengan melakukan pengecekan langsung pada objek yang bermasalah,” kata Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam seperti dikutip dari Republika, Sabtu (19/12/2020).
Ia menerangkan, langkah Komnas HAM selanjutnya ialah mulai menggali informasi terkait kendaraan yang terlibat kejadian tersebut, senjata api, dan aparat yang bertugas saat itu. Semua itu akan dilaksanakan selama satu pekan ke depan. Komnas HAM akan memanggil semua pihak, termasuk kembali memanggil pihak kepolisian.
“Pekan besok semua agenda itu semoga terlaksana. (Komnas HAM akan memanggil) semua pihak, termasuk kepolisian,” terang Anam.
Kemarin, Tim Penyelidikan Komnas HAM melakukan pemeriksaan langsung dan pengambilan keterangan di lokasi CCTV yang tidak berfungsi dengan maksimal saat kejadian yang menyebabkan enam orang anggota FPI meninggal dunia itu.
Menurut Anam, tim ditunjukkan, diterangkan, dan mendapatkan penjelasan langsung dari Jasa Marga dan petugas teknisnya terkait hal tersebut.
“Termasuk dipraktikkan bagaimana mereka memperlakukan objek tersebut. Komnas HAM RI berterima kasih kepada Jasa Marga beserta jajarannya atas keterbukaan dan kerja samanya,” jelasnya.
Anam mengatakan, dengan semakin banyak puzzle yang terungkap, semakin cepat terang pula peristiwa tersebut. Ia pun masih berharap kepada masyarakat yang mengetahui, memiliki, atau menguasai informasi atau hal apapun yang berkaitan dengan peristiwa tersebut dapat memberikannya kepada Komnas HAM.
Direktur Utama PT Jasa Marga, Subakti Syukur sebelumnya menyatakan 23 dari 277 kamera CCTV di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek tak berfungsi normal saat kejadian bentrok antara polisi dengan anggota FPI.
Kamera CCTV yang ada di KM 48 hingga KM 72 itu mengalami gangguan, sehingga tak dapat merekam dan mengirimkan gambar. “23 Itu bukan tidak berfungsi ya, itu hanya pengiriman datanya berapa jam keganggu. Karena mau perbaikan hujan, karena itu kan harus dideteksi pakai suatu alat, sehingga perlu waktu,” ujar Subakti di kantor Komnas HAM), Jakarta Pusat, Senin (14/12/2020).
Ia menerangkan gangguan pengiriman data itu menyebabkan tak terekammya kejadian yang terjadi di ruas jalan tersebut. Namun, 254 kamera CCTV lain yang ada di sepanjang Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan di setiap gerbang tol berfungsi normal.
“Di lainnya, di gerbang, jangan salah di sepanjang jalur itu kan ada lajur gerbang-gerbang. Bukan hanya yang di lajur-lajur saja, tapi di gerbang-gerbang ada semua (rekamannya),” jelasnya. [wip]