(IslamToday ID) – Pengamat politik Rocky Gerung memprediksi bahwa politik Indonesia tahun 2021 akan mengalami kekerasan.
Hal itu diungkapkan Rocky belum lama ini dalam dialog bersama dengan Hersubeno Arief dalam segmen Forum News Network.
“Pertama kekerasan akan meningkat, karena Jokowi mengatakan negara tidak boleh kalah. Lalu Mahfud mengatakan FPI dibubarkan, lalu maklumat polisi bahwa pers bahkan dilarang untuk memberitakan yang bernuansa FPI,” kata Rocky seperti dikutip dari Pikiran Rakyat, Senin (4/1/2021).
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa prediksinya ini bukan berarti ia mengharapkan akan terjadinya kekerasan di Indonesia. Menurutnya, perkiraannya itu didasarkan pada masa depan politik di Indonesia yang sangat mudah untuk ditebak.
“Lain kalau presiden di akhir tahun (2020) bikin pidato kebudayaan yang membuat kita bahagia, mendengarkan presiden ingin supaya ada kedamaian. Oleh karena itu pertandingan politik kita sudahi saja. Tapi tidak begitu,” tuturnya.
Ia pun menilai bahwa kekerasan akan menjadi headline (berita utama) di tahun 2021.
Sementara itu, Rocky mengklaim telah melakukan dialog dengan berbagai lembaga, seperti KontraS, LBH, Amnesty Internasional, dan sebagainya.
“(Mereka) tahu akan ada pengetatan kekerasan. Mereka biasa pakai istilah pengendalian atau stabilisasi politik. Tetapi intinya sama, bahwa semua khawatir dengan keadaan politik kita.”
“Bahkan emak-emak ada dalam kecemasan baru, karena menganggap WA mereka akan di-sweeping, cyber police akan masuk ke WA emak-emak untuk tahu siapa yang pernah berkunjung ke Petamburan,” ujarnya.
Dengan mempertimbangkan hal ini, Rocky menyebut bahwa rakyat Indonesia hidup di dalam republic of fear atau republik yang penuh kecemasan.
Tak hanya itu, ia juga menyoroti pernyataan Jokowi yang mengatakan bahwa pemerintah akan melanjutkan pembangunan sejumlah infrastruktur. Menurutnya, ini menandakan bahwa presiden tidak peduli tentang kondisi rakyatnya.
“Jadi beliau tidak peduli bahwa kesehatan kita itu terabaikan justru karena anggaran dipakai untuk infrastruktur. Masuk akal kalau tahun depan Sri Mulyani menganggap bahwa ekonomi pasti memburuk,” katanya.
Ia juga tak menyangkal prediksi sejumlah tokoh yang mengatakan bahwa keadaan ekonomi Indonesia di tahun 2021 akan lebih buruk daripada tahun 2020.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 akan menyentuh 5,5 persen. Optimisme tersebut tidak lepas dari seluruh rangkaian strategi dan kebijakan yang sudah dipersiapkan oleh pemerintah dalam rangka mempercepat upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN) akibat pandemi Covid-19.
“Dengan berbagai kombinasi kebijakan dan peluang yang kita manfaatkan secara optimal, maka diharapkan ekonomi Indonesia dapat tumbuh di sekitaran atau kisaran 4,5 hingga 5,5 persen di tahun 2021,” ujarnya.
Agus menegaskan, tekad pemerintah mengejar laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen pada 2021 sejalan dengan proyeksi pertumbuhan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga internasional. [wip]