(IslamToday ID) – Aksi blusukan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini di DKI Jakarta telah menuai kontroversi. Terbaru saat ia menemui penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Jalan Sudirman hingga Thamrin, Jakarta.
Buntut dari blusukan itu, ada dua orang yang mengaku sebagai kakek tua yang ditemui Risma. Pertama bernama Nursaman yang masih berkeliaran di ibukota dan satunya lagi Kastubi yang kini berada di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur, Bekasi.
Terlepas dari siapa kakek yang sebenarnya ditemui Risma, tokoh nasional Rizal Ramli (RR) meminta Risma menghentikan upaya-upaya mencari panggung pencitraan saat bekerja sebagai Mensos.
“Mbak Risma, sudahlah. Jangan terlalu lebay,” tulisnya di akun Twitter pribadi, Jumat (7/1/2021) seperti dikutip dari RMOL.
Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur tersebut mengingatkan bahwa rakyat sudah muak dengan gaya-gaya pencitraan yang dipamerkan oleh pemimpin.
Apalagi, kini rakyat butuh tindakan cepat dari pemerintah untuk bisa melewati krisis kembar, ekonomi dan kesehatan akibat pandemi.
Rizal Ramli juga menekankan agar Risma lebih fokus pada kebijakan yang pro rakyat daripada bergaya seolah merakyat.
“Rakyat sudah muak dengan gaya-gaya ‘pemimpin sandiwara’ yang lebay, yang hanya pura-pura merakyat, tapi kebijakannya tidak pro rakyat. Satukan hati, pikiran, dan tindakan untuk rakyat,” tegas Rizal Ramli.
Sementara itu, Risma tegas membantah bahwa dirinya melakukan settingan. Bantahan itu disampaikan saat dirinya berkunjung ke Balai Rehabilitasi Sosial eks Gelandangan dan Pengemis (BRSEG) Pangudi Luhur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (8/1/2021) pagi.
Di tempat ini, Risma mengunjungi kakek yang sempat ditemuinya di Jalan MH Thamrin bernama Kustubi.
Menurut Risma, dirinya tidak kenal dengan jalanan Jakarta, sehingga tidak mungkin melakukan rekayasa saat melakukan blusukan.
“Saya gimana bisa nyetting itu. Saya tuh ndak kenal, saya mau ke Jakarta ndak tahu mau ke mana. Maksudnya, saya nggak hafal jalannya. Ya gimana saya mau nyetting gitu ya,” ujar Risma.
Ia mengaku memang setiap hari selalu melakukan perjalanan ke kantor dengan melewati rute yang berbeda. Hal itu merupakan kebiasaan yang telah dilakukannya sejak menjadi PNS.
“Jadi kalau saya berangkat itu kalau hari ini lewat sini, pasti saya akan mencoba tempat lain. Jadi bukan jadi Menteri Sosial pun saya selalu perhatikan orang-orang seperti itu (PMKS),” jelasnya.
“Jadi nggak ada saya niatan, untuk nyetting-nyetting itu, orang kerja saja sudah capek, gimana nyetting-nyetting segala,” pungkasnya. [wip]