(IslamToday ID) – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan 11.998 madrasah belum mendapat aliran listrik. Menurutnya, hal itu mempersulit penerapan kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Yaqut mengakui penerapan PJJ di sekolah-sekolah naungan Kemenag belum sebaik sekolah umum. Sebab infastruktur masih jadi masalah utama.
“Kemudian 11.998 madrasah yang tidak ada atau belum teraliri listrik di Indonesia di tahun 2021,” kata Yaqut dalam Raker Komisi VIII DPR RI dengan Kemenag di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (19/1/2021), seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Ia juga menyebut ada 13.793 madrasah yang terletak di daerah tanpa akses internet (blind spot). Sehingga Kemenag kesulitan menerapkan pembelajaran via daring.
Ketua Umum GP Ansor itu menambahkan Kemenag masih terus berupaya membenahi infrastruktur di lembaga pendidikan keagamaan. Mereka coba bekerja sama dengan penyedia layanan seluler dan PLN.
“Kami terus melakukan komunikasi baik dengan penyedia atau provider atau telekomunikasi provider ini untuk bisa memberikan fasilitas-fasilitas terkait dengan pembelajaran jarak jauh,” ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan PJJ guna merespons pandemi. Peserta didik diminta belajar di rumah dengan panduan secara daring oleh guru mereka.
Pemerintah sempat melonggarkan kebijakan itu pada 1 Januari 2021. Daerah diperbolehkan menggelar belajar tatap muka. Namun, siswa kembali diminta belajar di rumah saat PPKM diterapkan. [wip]