(IslamToday ID) – Seorang alumnus SMKN 2 Padang, Delima Febria Hutabarat menyatakan selama dirinya bersekolah guru selalu memberi ruang untuk memilih. Menurutnya, siswi non muslim tidak dipaksa untuk mengenakan jilbab selama sekolah.
Delima merasakan selama tiga tahun belajar tidak pernah dipaksa untuk berjilbab. “Guru-guru selalu memberi kami ruang untuk memilih. Tidak pernah ada pemaksaan, apalagi intimidasi,” katanya seperti dikutip dari Republika, Ahad (24/1/2021).
Sebagai siswi non muslim, sebenarnya Delima tidak pernah keberatan mengenakan jilbab seperti aturan sekolah. Menurut Delima, memakai jilbab sebagai penutup kepala tidak merusak keimanannya sebagai penganut agama non muslim.
“Menurut Delima tidak masalah memakai jilbab selagi tidak merusak keimanan. Kecuali kita memakai jilbab dan keyakinan kita jadi rusak, baru salah,” katanya.
Delima sekolah di SMKN 2 Padang sejak 2008 sampai 2011. Selama tiga tahun belajar di sana, ia melihat tidak pernah ada siswi non muslim protes memakai jilbab. Dan mereka juga selalu saling menghormati dengan teman-teman beserta guru yang tidak seagama.
Delima menambahkan ada juga beberapa orang temannya hanya memakai jilbab ketika di lingkungan sekolah saja. Ketika sudah di luar lingkungan sekolah begitu jam belajar selesai, mereka buka jilbab.
Delima berharap persoalan aturan memakai jilbab di sekolah ini tidak perlu diperlebar, karena sejak dulu tidak pernah menjadi persoalan. Karena menurutnya pihak sekolah juga sudah mengeluarkan penyataan tidak pernah memaksa siswi non muslim harus memakai jilbab.
Hanya atas kemauan masing-masing pribadi siswi non muslim itu mau ikut seragam dengan teman-temannya yang lain atau tidak. [wip]