(IslamToday ID) – Gunung Merapi muntahkan awan panas sampai 22 kali pada hari Rabu (27/1/2021). Akibatnya, hujan abu dengan intensitas tipis menyelimuti beberapa desa di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali dan Boyolali Kota.
“Akibat awan panas ini, dilaporkan terjadi hujan abu intensitas tipis di beberapa desa di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali dan Boyolali Kota,” kata petugas pengamat Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Heru Suparwarka dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Pantauan BPPTKG pagi hari pukul 06.03 WIB, awan panas berguguran di sekitar Gunung Merapi.
Hasil seismogram amplitudo 40 mm dan durasi 83 detik, menunjukkan angin berhembus ke lereng arah timur dengan estimasi jarak luncur 800 meter ke arah barat daya, yaitu ke daerah Krasak dan Boyong.
Pantauan terakhir BPPTKG pukul 11.47 WIB awan panas masih berguguran. Daerah ini juga diselimuti kabut.
BPPTKG menghimbau masyarakat untuk mengantisipasi efek dari abu vulkanik tersebut.
“Jarak luncur awan panas masih dalam radius bahaya Gunung Merapi, yaitu maksimal 5 km dari puncak,” laporan BPPTKG melalui akun Twitter resminya.
Selain itu, imbauan kepada masyarakat dari laporan resmi BPPTKG bersama Kementerian ESDM merekomendasikan agar Pemkab Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten melakukan upaya-upaya mitigasi.
Sementara kondisi cuaca di Merapi saat ini dilaporkan angin bertiup lemah, sedang, hingga kencang ke arah timur dan tenggara. Suhu udara 20-26 derajat celcius, kelembaban udara 63-86 persen, dan tekanan udara 567-686 mmHg.
“Visual Gunung kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20 m di atas puncak kawah,” imbuhnya. [wip]