(IslamToday ID) – Hujan lebat yang mengguyur Kota Semarang dan sekitarnya pada hari Sabtu (6/2/2021) menyebabkan tanah longsor dan banjir bandang di Kampung Jomblangsari RT 3/1. Akibatnya dua orang tewas akibat tertimbun tanah longsor.
Dikutip dari Antara, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Winarsono melaporkan korban tewas yang teridentifikasi adalah salah satu penghuni rumah.
“Saat evakuasi ditemukan masih hidup. Dari laporan, meninggal saat dibawa ke rumah sakit,” ujar Winarso, Ahad (7/2/2021).
Lebih lanjut satu korban lagi ditemukan pada Sabtu sore WIB dalam kondisi meninggal atas nama Darmadito (18).
“Korban atas nama Darmadito ditemukan Sabtu sore sekitar pukul 17.30 WIB,” kata Winarsono.
Menurutnya, usai dievakuasi, korban langsung diserahkan ke pihak keluarga dan dimakamkan.
Hujan lebat sejak Jumat tidak hanya mengakibatkan tanah longsor. Luapan air juga mengepung sejumlah transportasi publik seperti perlintasan kereta api lintas utara Jawa.
Sejumlah perjalanan kereta tertahan karena Stasiun Tawang, Semarang tak bisa dilintasi karena terendam banjir.
Pengelola bandara mengeluarkan Notice to Airmen (NOTAM) No: B0177/21 NOTAMN perihal RWY 13/31 tutup. Dalam peringatan tersebut disebutkan bandara tidak beroperasi sementara sampai dengan pukul 09.00 WIB.
“Genangan banjir ada di sebagian runaway, ini sedang terus kita lakukan pengeringan menggunakan 54 unit pompa,” ujar Stakeholder Relation Manager Bandara Ahmad Yani, Heri Trisno Wibowo.
Imbas genangan air di landasan pacu, penerbangan pesawat Garuda Indonesia GA 232 tujuan Jakarta-Semarang dialihkan ke Bandara Juanda, Surabaya. [wip]