(IslamToday ID) – Pemerintah mengkaji kenaikan tarif listrik mulai 1 Juli 2021. Kenaikan tarif listrik PT PLN (Persero) dilakukan lantaran tarif listrik tidak berubah sejak empat tahun terakhir.
Salah satu skema yang dipertimbangkan adalah menghapus 100 persen kompensasi yang selama ini dibayar pemerintah, sehingga tarif dan tagihan pelanggan PLN golongan non-subsidi akan naik ke depan.
Dirjen Ketanagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana memberikan simulasi kenaikan tagihan yang mungkin terjadi nanti.
“Ini kaitannya sama tarif adjustment (penyesuaian). Untuk yang paling tinggi itu industri besar, bisa sampai Rp 2,9 miliar per bulan,” kata Rida saat rapat dengan Badan Anggaran DPR pada pekan lalu seperti dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (14/4/2021).
Berikut rinciannya:
- Pelanggan 900 VA non-subsidi
Estimasi rata-rata kenaikan: Rp 18.000 per bulan
Rata-rata pembayaran tagihan selama ini: Rp 147.000 per bulan
Proyeksi rata-rata tagihan listrik yang harus dibayar ke depan: Rp 165.000 per bulan - Pelanggan 1.300 VA
Estimasi rata-rata kenaikan: Rp 10.800 per bulan
Rata-rata pembayaran tagihan selama ini: Rp 219.000 per bulan
Proyeksi rata-rata tagihan listrik yang harus dibayar ke depan: Rp 229.000 per bulan - Pelanggan 2.200 VA
Estimasi rata-rata kenaikan: Rp 31.000 per bulan
Rata-rata pembayaran tagihan selama ini: Rp 402.000 per bulan
Proyeksi rata-rata tagihan listrik yang harus dibayar ke depan: Rp 433.000 per bulan - Pelanggan 3.500-5.500 VA
Estimasi rata-rata kenaikan: Rp 31.000 per bulan
Rata-rata pembayaran tagihan selama ini: Rp 639.000 per bulan
Proyeksi rata-rata tagihan listrik yang harus dibayar ke depan: Rp 670.000 per bulan - Pelanggan di atas 6.600 VA
Estimasi rata-rata kenaikan: Rp 101.000 per bulan
Rata-rata pembayaran tagihan selama ini: Rp 2,05 juta per bulan
Proyeksi rata-rata tagihan listrik yang harus dibayar ke depan: Rp 2,15 juta per bulan - Pelanggan 6.600 VA sampai 200 kVA (Bisnis)
Estimasi rata-rata kenaikan: Rp 181.000 per bulan
Rata-rata pembayaran tagihan selama ini: Rp 3,69 juta per bulan
Proyeksi rata-rata tagihan listrik yang harus dibayar ke depan: Rp 3,88 juta per bulan - Pelanggan di atas 200 kVA (Bisnis)
Estimasi rata-rata kenaikan: Rp 33,15 juta per bulan
Rata-rata pembayaran tagihan selama ini: Rp 234,32 juta per bulan
Proyeksi rata-rata tagihan listrik yang harus dibayar ke depan: Rp 267,47 juta per bulan - Pelanggan di atas 200 kVA (Pemerintah)
Estimasi rata-rata kenaikan: Rp54,01 juta per bulan
Rata-rata pembayaran tagihan selama ini: Rp 381,8 juta per bulan
Proyeksi rata-rata tagihan listrik yang harus dibayar ke depan: Rp 435,81 juta per bulan - Pelanggan 30.000 kVA
Estimasi rata-rata kenaikan: Rp 2,87 miliar per bulan
Rata-rata pembayaran tagihan selama ini: Rp 15,22 miliar per bulan
Proyeksi rata-rata tagihan listrik yang harus dibayar ke depan: Rp 18,09 miliar per bulan [wip]