IslamToday ID — Abdi Negara Nurdin atau yang lebih dikenal dengan Abdee Slank resmi diangkat menjadi komisaris PT Telkom Indonesia. Pengangkatan ini langsung disampaikan oleh menteri BUMN Erick Thohir dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Pengangkatan Abdee menarik perhatian publik pasalnya selama ini Abdi hanya dikenal lewat kiprahnya di dunia musik. Pria kelahiran Donggala, Sulawesi Tengah, 28 Juni 1968 ini memulai pendidikan musik di sekolah milik Dwiki Darmawan.
Ketika masih bersekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri I Donggala, Sulawesi Tengah, Abdi selalu menggerakkan massa untuk memberantas korupsi dan ketidakadilan. Ia menyuarakan kritik tersebut melalui sebuah musik.
Jadi Musisi
Sebelum di Slank, Abdi juga ‘menyicip’ panggung bersama band-band lain seperti Flash pada tahun 1988-1990, band Interview, dan Enemest sebagai gitaris.
Kemudian ditahun 1997, ia resmi bergabung dengan Slank, menggantikan Pay. Dan saat berada di band Slank, Abdi juga menjadi sound engineer, penyanyi latar, penulis lagu hingga produser.
Selain menjadi produser untuk Slank, Abdi juga pernah memproduseri sejumlah proyek antara lain, Serious Band, Maleo Music bersama The Painkillers dan Marshanda. Di samping itu ada pula proyek kolaborasi dengan Sherina Munaf, Agnes Mo dan The Brandals.
Terjun Politik
Abdi Negara juga terjun didunia politik dengan menjadi pendukung paslon presiden ketika pemilu 2014. Saat Pemilu Presiden 2014, Abdee menjadi inisiator Konser Salam 2 Jari guna mendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Kemudian pada saat pilpres 2019, Abdi kembali mendukung Jokowi yang maju kembali di periode ke duanya. Dan Jokowi berdampingan dengan Ma’ruf Amin untuk bersaing dengan Prabowo Subianto.
Saat tahun 2019, Abdi bersama Slank menggelar konser akbar guna mendukung Jokowi di pesta demokrasi 2019. Konser ini bertajuk Konser Putih Bersatu Menuju Kemenangan Indonesia Maju di GBK, Jakarta pada 13 April 2019.
Profesionalitas BUMN Dipertanyakan
Terkait Pengangkatan Abdi Negara menjadi seorang komisaris, Pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin mempertanyakan keprofesionalitas BUMN, pasalnya Erick Thohir mengangkat Abdi yang bukan dari ahli bidang.
“Akhirnya nanti publik bertanya-tanya, di mana BUMN, di mana profesionalitasnya,” ujar Ujang dilansir JawaPos.com, Sabtu (29/5).
Sebelumnya, Erick Thohir juga mengangkat orang yang belum teruji pada bidangnya. Seperti politikus PDIP Basuki Tjahja Purnama (Ahok) yang diangkat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.
Selain Ahok, ada juga Budiman Sudjatmiko sebagai Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara V(PTPN V). Irma Suryani Chaniago sebagai Komisaris Independen Pelindo I.
“Sekarang Jokowi, seolah-olah Menteri BUMN menempatkan orang-orang yang dinilai belum memiliki kapasitas. Kalau semua orang masuk, semua orang yang bukan ahlinya masuk bukan ditempatkan bukan bidangnya ini akan hancur,” katanya.
Penulis Kanzun