(IslamToday ID) – Politikus Partai Demokrat Benny K Harman dan politikus Partai Gerindra Fadli Zon setuju dengan usulan ruangan kosong di gedung MPR/DPR dipinjamkan sementara untuk perawatan pasien Covid-19. Dua anggota DPR itu mengatakan keselamatan rakyat harus diutamakan saat ini.
Bahkan, Benny mengusulkan bukan hanya gedung MPR/DPR, bila diperlukan halaman kompleks parlemen juga dipakai menjadi rumah sakit (RS) darurat.
“Kalo memang rumah sakit sudah penuh sehingga banyak pasien Covid terlantar dan harus tunggu antri berjam-jam, sebaiknya halaman dan gedung DPR/MPR dijadikan rumah sakit darurat. Untuk keselamatan rakyat, keselamatan dan kesembuhan pasien Covid. Ada pendapat lain?” tulis Benny lewat Twitternya, @BennyHarmanID, Jumat (9/6/2021).
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Fadli Zon melalui akun Twitter @fadlizon. “Sy setuju, sejumlah ruang kosong n lapang di DPR bisa digunakan utk darurat menyelamatkan nyawa rakyat,” tulis Fadli Zon.
Sebelumnya, politikus senior Partai Golkar, MS Hidayat mengusulkan agar sebagian ruangan yang kosong di gedung MPR/DPR/DPD dipinjamkan sementara sebagai ruang perawatan pasien Covid-19.
“Saya usul agar ruangan yang kosong di DPR dapat dipertimbangkan untuk merawat pasien Covid-19,” kata Hidayat seperti dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (8/7/2021).
Ia menyatakan usulan itu karena melihat berbagai fasilitas kesehatan untuk merawat pasien Covid-19 di Indonesia belakangan ini sudah melebihi kapasitas. Ia mengaku tak tega melihat banyaknya pasien yang tergeletak di lantai-lantai rumah sakit karena ruangan perawatan sudah penuh.
“Saya 10 tahun menjadi anggota DPR. Itu gedung apalagi setelah Covid ini (banyak tak terpakai). Mubazir. Setengahnya kosong,” ujar Hidayat.
Perawatan di rumah sakit untuk pasien Covid-19 jadi sorotan dalam beberapa pekan terakhir. Sejumlah rumah sakit kewalahan menghadapi lonjakan jumlah pasien Covid-19.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyebut tingkat keterisian rumah sakit di Jawa dan Bali sangat tinggi, yakni mencapai di atas 80 persen.
Cari Simpati Publik
Usulan Benny K Harman dan Fadli Zon langsung mendapat tanggapan dari Ketua DPP PPP Achmad Baidowi. Ia menilai usulan itu hanya untuk mencari simpati publik. Ia meyakini rakyat sudah pintar dalam merespons usulan tersebut.
“Itu hanya cara untuk menarik simpati publik aja. Padahal rakyat sudah pintar, sudah rasional, dan menggunakan logika,” kata Awiek, sapaan akrab Achmad Baidowi.
Ia mengatakan DPR masih bekerja di tengah penerapan kebijakan PPKM Darurat. Menurut anggota Komisi VI DPR RI itu, usulan pemanfaatan ruangan kosong di kompleks parlemen sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid-19 akan membuat pihaknya kehilangan tempat untuk bekerja bila direalisasikan.
“Kalau DPR dijadikan rumah sakit darurat, dimana mau berkantor, kan DPR tidak tutup 100 persen,” ujar Awiek.
Ia juga menyampaikan bahwa usulan itu juga berpotensi memunculkan usulan pemanfaatan kantor pemerintahan lain sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid-19.
Berangkat dari itu, Awiek menyampaikan bahwa komisinya telah menggelar rapat Pertamina Bina Medika (Pertamedika) terkait pemanfaatan sejumlah hotel sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid-19.
“Kami di Komisi VI DPR sudah membahas dengan Pertamedika, holding rumah sakit. Bahwa untuk rumah sakit darurat bisa memanfaatkan hotel-hotel yang sekarang ini sepi pengunjung daripada membangun baru. Kami sampaikan secara resmi di rapat, bukan di luaran,” tuturnya. [wip]