IslamToday ID —Direktur Eksekutif Lokataru, Haris Azhar memberikan komentar terkait video yang beredar terkaIt pembagian bansos yang dilakukan oleh Presiden Jokowi pada 10 Agustus 2021.
Ia menyebut pembagian bansos yang dilakukan di terminal Grogol, Jakarta Barat adalah pemicu kerumunan.
Ia menilai kerumunan tersebut terjadi dikarenakan masyarakat yang tengah berebut bantuan dari presiden, meskipun Presiden Jokowi telah meninggalkan tempat tersebut.
“Sekali lagi di Grogol jokowi-justru menciptakan kerumunan, kalau ada dari pihak nya Jokowi atau istana bantahan itu kerumunan terjadi setelah Jokowi pergi , ya tapi mereka ngumpul karena batuan yang dibagi-bagikan oleh Presiden,” katanya dalam kanal Youtube miliknya, Rabu ( 11/08/2021)
Dalam pandangan Haris, Presiden Jokowi telah menghilangkan simbol penerapan penanganan pandemi, 5M, dimana salah satunya adalah menjaga jarak.
Dari video tersebut terekam jelas bahwa masyarakat tidak menjaga protokol kesehatan dan tengah berdesakan antat satu sama lain. Ia juga menilai presiden sangat menyukai bila ada kerumunan masyarakat.
Pasalnya, kerumunan disaat pandemi yang dilakukan oleh Presiden Jokowi tidak hanya terjadi satu kali saja.
“Udah nggak ada yang jaga jarak, gambarnya bisa lihat konkrit di beberapa media kelihatan betul bahwa orang-orang itu nempel rebutan bantuan atau bansos dari Jokowi,” sebut Haris.
“Kayaknya senang lihat orang ngumpul-ngumpul gitu tapi ini kan masa pandemi. Bukan pertama kali Joko Widodo itu di masa pandemi virus ini, itu menciptakan kerumuna,”tambahnya.
Selain itu, Haris mengungkapkan pembagian bansos yang masih menggunakan kerumunan merupakan cara tradisional yang tak sesuai dengan rencana pemerintah yang tengah mengupayakan kegiatan ekonomi dalam bidang digital.
“Katanya sibuk bikin bukit algoritma buka konvensi-konvensi online digital. Mana itu digital- digital untuk mendistribusikannya kenapa nggak dipakai, kenapa sibuk ke beberapa algoritma-algoritma online digital hi-tec tetapi giliran bagi-bagi bansos masih pakai cara tradisional,” tandasnya.
Penulis Kanzun