IslamToday ID — Pemerintah mengatakan faktor ketersedian vaksin adalah hal utama yang membuat setiap orang menerima jenis vaksin yang berbeda-beda. Karena tidak ada satupun produsen vaksin yang mampu memenuhi kebutuhan vaksin yang dibutuhkan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Hal ini dikatakan langsung oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro, dalam keterangan resminya.
“Kenapa ada vaksin a vaksin b, yang terutama adalah faktor ketersediaan. tidak ada satu produsen pun di dunia ini yang mampu menyuplai kebutuhan kita,” katanya, Jum’at (20 /08/ 2021).
Reisa menyebutkan Indonesia membutuhkan sebanyak 400 juta dosis vaksin untuk vaksinasi sekitar 208 juta jiwa. Oleh sebab itu pemerintah harus membeli dari beberapa produsen.
Tak hanya itu, alasan lain dari penggunaan vaksin yang berbeda adalah kendala dalam pengiriman vaksinasi. Menurut Reisa, tidak ada satupun produsen yang dapat mengirimkan puluhan juta dosis dalam satu kali pengiriman.
Ia khawatir, bila pemerintah hanya membeli vaksin dari satu produsen dalam jumlah besar dan menunggu pengiriman, maka masyarakat semakin lama terlindungi dari virus covid-19.
“Oleh sebab itu, pengiriman vaksin akan dilakukan secara bertahap. Datang nya pun bertahap. Jadi vaksin yang baik adalah vaksin yang tersedia,” sebut Reisa.
Reisa meminta masyarakat untuk tidak perlu risau terkait jenis vaksin yang diberikan. Ia memastikan vaksin yang digunakan oleh pemerintah dalam program vaksinasi ini memliki keaman bagi masyarakat Indonesia dan sudah melalui penelitian serta uji coba saksama.
Sehingga tidak menimbulkan gejala berat ,mengurangi sakit berat, hingga kematian termasuk bisa melawan varian virus baru yaitu delta.
“Jadi semua vaksin yang disediakan pemerintah Indonesia adalah vaksin yang aman bermutu dan berkhasiat dan disarankan oleh MUI untuk diterima oleh masyarakat,” sebutnya.
Kemudian alasan lainnya untuk menyukseskan program vaksinasi dan pencapaian herd immunity. Untuk itu pemerintah mengharapkan targetkan 2 juta suntikan vaksinasi Covid-19 sehari tercapai.
“Intinya pembentukan kekebalan bersama atau herd immunity dicapai dengan memvaksinasi masyarakat sebanyak dan secepat mungkin,” ujar Reisa.
Stok Vaksin aman
Diketahui Stok vaksin Covid-19 di Indonesia per 20 Agustus 2021 mencapai 192 juta dosis. Jumlah tersebut merupakan total stok vaksin, baik dalam bentuk jadi maupun bahan baku, untuk menucukupi kebutuhan dalam negeri.
Menurut keterangannya, pada 20 Agustus telah tiba vaksin Sinovac dan AstraZeneca yang dibeli oleh Pemerintah Indonesia. Masing-masing datang sebanyak 5 juta dosis dan 567 ribu dosis.. Bahkan pada hari kamisnya, Indonesia juga telah menerima hibah vaksin dari Belanda sebanyak 450 ribu dosis siap pakai.
“Kedatangan beruntun vaksin siap jadi ini memungkinkan kita untuk membantu mensukseskan target Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mencapai 100 juta suntikan pada akhir bulan ini,” pungkasnya.
Penulis Kanzun