(IslamToday ID) – Ketua DPR RI Puan Maharani menilai reformasi pendidikan untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang adaptif dengan perkembangan teknologi sangatlah penting.
Menurut Puan, SDM yang mampu mengikuti perkembangan teknologi dibutuhkan Indonesia untuk menghadapi tantangan global.
Ia menyampaikan hal itu saat menjadi narasumber diskusi dalam acara “Jambore Nasional Mahasiswa Ekonomi Indonesia” yang diadakan oleh Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Se-Indonesia (ISMEI) di Puncak Puntiung, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Ahad (29/8/2021).
Dalam kesempatan itu, Puan mengingatkan pentingnya mewujudkan mimpi Indonesia Emas 2045, yakni Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, makmur, dan berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain.
Ia pun menilai ada beberapa tantangan pembangunan yang harus dijawab guna mewujudkan mimpi tersebut.
“Tantangan pertama soal kependudukan. Pada 2045, penduduk dunia diperkirakan 9,45 miliar, bertambah 2,1 miliar dari 2015. Tren pertumbuhan global ini akan mendorong urbanisasi dan arus migrasi, termasuk di Indonesia,” kata Puan seperti dikutip dari Antara.
Tantangan kedua adalah sejauh mana Indonesia mampu mengambil bagian dalam global value chain atau rantai nilai global.
Kemudian mengenai tantangan peta dan pergeseran geo-economics pada masa mendatang yang dinilai bisa mendatangkan keuntungan untuk bangsa jika negara mampu menangkap berbagai peluang.
Selanjutnya, kata Puan, adalah tantangan semakin terbatasnya sumber daya alam (SDA) yang memerlukan efisiensi dalam pengelolaan. “Diperlukan juga upaya untuk shifting struktur perekonomian nasional dari berbasiskan komoditas menjadi ekonomi nasional yang berbasiskan value added atau nilai tambah tinggi,” katanya.
Puan menilai gelombang kemajuan menjadi tantangan yang harus bisa dijawab Indonesia. Terlebih lagi, menurutnya, pandemi Covid-19 membuat perkembangan teknologi begitu pesat yang sebenarnya akan memberikan dampak positif bagi perekonomian melalui peningkatan produktivitas, inovasi, dan efisiensi.
“Namun di sisi lain, kemajuan teknologi akan menciptakan banyak gangguan. Salah satunya adalah akan menimbulkan masalah ketenagakerjaan ke depan apabila sumber daya manusia Indonesia tidak mampu adaptif dengan perkembangan teknologi pada masa mendatang,” ucapnya.
Tantangan pemanasan global yang kian besar, baik berupa kejadian ekstrem maupun perubahan iklim jangka panjang, katanya, harus mendapat penanganan lebih.
Menurut Puan, permasalahan itu akan mengganggu pasokan pangan, memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia, dan menyebabkan kerusakan permanen pada alam tanpa dilakukannya berbagai upaya penurunan emisi.
“Itulah beberapa tantangan yang harus kita jawab dan respons dengan cepat dan tepat. Dan salah satu pilar penting yang harus kita siapkan guna menjawab berbagai tantangan tersebut adalah bagaimana kita mempersiapkan sumber daya manusia atau human capital Indonesia,” katanya.
Puan mengatakan pemerataan kualitas SDM antarwilayah di Indonesia, antara wilayah timur dan barat harus menjadi perhatian guna mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Menurutnya, hal-hal tersebut masih menjadi pekerjaan rumah (PR) Indonesia yang tidak mudah dan ringan, apalagi berbagai tantangan dan hambatan dari eksternal dan internal yang muncul silih berganti, termasuk adanya pandemi Covid-19.
“Meskipun demikian, saya berkeyakinan dan optimistis bahwa kita semua, bangsa Indonesia mampu menjawab semua tantangan tersebut guna mewujudkan Indonesia emas di perayaan Kemerdekaan Indonesia pada 2045,” ucap Puan.
Visi Indonesia Emas 2045
Mantan Menko PMK ini merinci beberapa fondasi fundamental yang harus diakselerasi dan persiapkan untuk menghadapi berbagai tantangan pembangunan tersebut. Pertama, adalah modal pembangunan SDM agar Indonesia bisa mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
“Pembangunan di bidang pendidikan dan kesehatan menjadi salah satu kunci utama yang harus terus dilakukan. Reformasi pendidikan dan reformasi layanan kesehatan yang sedang dilakukan oleh pemerintah harus terus dijalankan, diawasi, dievaluasi, dan diperbaiki. Harus terus berkesinambungan, tidak boleh terputus,” jelas Puan.
Selain itu, ia menilai reformasi ketenagakerjaan yang sejalan dengan akselerasi penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) harus ditingkatkan. Ia mengatakan manusia Indonesia ke depan harus mampu adaptif dengan perkembangan teknologi yang terus berkembang pesat.
Oleh karena itu, akselerasi penguasaan iptek harus menjadi agenda prioritas pembangunan yang secara konsisten dilakukan.
Namun, pembangunan SDM tersebut tidak boleh dilepaskan dari nilai-nilai yang ada dan tumbuh subur di bangsa dan negara ini, yaitu nilai-nilai yang termaktub dalam Pancasila dan UUD 1945.
“Karena pembangunan manusia ke depan harus diarahkan untuk mewujudkan manusia Indonesia yang memiliki kualitas dan kecerdasan yang tinggi, religius, manusia Indonesia yang menjunjung tinggi keberagaman bangsa, berbudaya, berakhlak, serta menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan kebangsaan,” kata Puan.
Ia mengingatkan pentingnya pembangunan SDM yang diarahkan link and match dengan struktur perekonomian nasional dan tantangan serta kebutuhan pasar tenaga kerja, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Modal kedua fondasi fundamental yang diperlukan adalah diversifikasi struktur perekonomian nasional.
Kemudian, lanjutnya, soal pentingnya ketersediaan infrastruktur yang memadai, baik dari kuantitas maupun kualitas.
Lalu, kesiapan untuk mampu menguasai dan adaptif dengan perkembangan teknologi, penguatan, pendalaman sektor keuangan nasional serta perencanaan dan implementasi rencana pembangunan nasional yang harus mengedepankan prinsip pemerataan.
“Terakhir, perlu terus diupayakan pemantapan demokrasi, stabilitas politik, hukum, dan tata kelola kepemerintahan. Saya meyakini hanya kebersamaan semua elemen bangsalah yang akan menjadi energi terbesar kita untuk mewujudkan Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” ucap Puan.
Ia meminta pemerintah memastikan perencanaan pembangunan yang implementasinya terus diarahkan untuk menciptakan fondasi yang kuat menuju Indonesia Maju 2045.
Menurut Puan, DPR RI akan terus memastikan dan mengawasi setiap langkah yang ditempuh sudah on the track dan sejalan dengan amanah konstitusi.
“Dunia pendidikan, perguruan tinggi terus bekerja keras menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi guna menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan adaptif dengan perkembangan teknologi, serta menciptakan teknologi yang bernilai guna tinggi bagi kemajuan bangsa dan negara,” katanya.
Puan berpesan pada para mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, khususnya mahasiswa ekonomi se-Indonesia agar terus bekerja keras mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.
Menurutnya, semua elemen bangsa harus bersama-sama berikhtiar dan bekerja untuk kemajuan bangsa sesuai dengan perannya masing-masing. “Kalian harus ingat bahwa tongkat estafet perjalanan bangsa dan negara ke depan berada di tangan kalian,” ujarnya. [wip]